Indonesia dipahami selaku negara dengan potensi sumber daya alam dan kekayaan maritim yang sungguh besar. Sumber daya alam merupakan semua materi yang didapatkan insan dalam alam yang sanggup dipakai untuk kepentingan hidup , sanggup berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan sanggup dimanfaatkan untuk menyanggupi keperluan hidup manusia. Makara , apapun yang ada di alam yang sanggup dimanfaatkan untuk menyanggupi keperluan hidup insan sanggup dibilang selaku sumber daya alam.
Potensi sumber daya alam Indonesia dilihat dalam bermacam-macam bentuk. Air , tanah , udara , batuan , hutan , materi tambang , dan lain-lain merupakan bentuk-bentuk sumber daya alam.
a.Potensi Sumber daya Hutan
Hutan Indonesia memiliki potensi yang sungguh besar yakni meraih 99 ,6 juta hektar atau 52 ,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut , 2011). Luas hutan yang besar tersebut , di sekarang ini masih sanggup ditemui di Papua , Kalimantan , Sulawesi dan Sumatra. Di Jawa , luas hutan sudah mengalami banyak penurunan alasannya terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu , alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan banyak ditemui di Sumatra dan Kalimantan. Selain hutannya yang luas , hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan tumbuhan dan fauna atau keragaman hayati yang sungguh besar. Bahkan , banyak diantaranya merupakan spesies endemik atau cuma didapatkan di Indonesia , tidak didapatkan di tempat lainnya.
Hasil hutan sebenarnya tidak cuma sekadar kayu. Dari hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga dihasilkan buah-buahan dan obato-batan. Namun demikian , hasil hutan yang banyak dipahami penduduk merupakan selaku sumber kayu. Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu yang 267 diantaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara lazim , jenis-jenis kayu dan sebarannya merupakan selaku berikut;
1) Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang di sekarang ini banyak dipakai untuk keperluan industri , tranportasi , dan rumah tangga. Saat ini sudah dikembangkan sumber energi alternatif umpamanya bioenergi dari beberpa jenis tumbuhan dan sumber energi yang lain menyerupai energi matahari , angin dan gelombang. Namun , buatan energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
Cadangan minyak bumi Indonesia terus menyusut seiring dengan pegambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Ada yang memperkirakan dalam kurun waktu 14 tahun ke depan cadangan tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa mesti berbelanja atau mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak akan terjadi dengan segera jikalau didapatkan cadangan gres yang diperkirakan masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia merupakan selaku berikut;
1. Sumatra
Energi yang dihasilkan watu bara sanggup dipakai untuk pembangkit listrik , untuk keperluan rumah tangga (memasak) , pembakaran pada industri watu bata atau genteng , semen , watu kapur , bijih besi dan baja , industri kimia dan lain-lain.
Cadangan watu bara Indonesia cuma 0 ,5 % dari cadangan dunia , tetapi dilihat dari produksinya merupakan yang ke-6 paling besar di dunia dengan jumlah buatan meraih 246 juta ton. Batu bara sanggup ditemui di sejumlah pulau , yakni Kalimantan dan Sumatra. Potensi watu bara di kedua pulau tersebut sungguh besar. Pertambangan watu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda) , Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto) , Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
3) Bauksit
Bauksit merupakan sumber bijih utama untuk menciptakan aluminium. Bauksit berfaedah untuk industri keramik , logam , kimia , dan metalergi. Indonesia memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan buatan meraih 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian yang lain diekspor. Bauksit ditambang di wilayah Kepulauan Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
4) Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi sanggup didapatkan di Cilacap (Jawa Tengah) , Sumatra , Lombok , Yogyakarta , Gunung Tegak (Lampung) , Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan) dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
5) Emas
Emas biasanya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM , buatan emas Indonesia pada tahun 2003 meraih 141.019 ton. Berikut ini tambang emas yang tersebar di Indonesia. Papua (Freeport Timika) , Kalimantan Barat (Sambas) , Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh) , Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow , Minahasa) , Riau (Logos) , dan Bengkulu (Rejang Lebong).
2. Potensi Kemaritiman Indonesia
Luas bahari Indonesia meliputi 2/3 dariseluruh luas wilayah Indonesia , yakni 5 ,8 juta km2. Di dalam bahari tersebut , tersimpan kekayaan alam yang hebat besarnya. Potensi sumber daya bahari Indonesia tidak cuma berupa ikan , tetapi juga materi tambang menyerupai minyak bumi , nikel , emas , bauksit , pasir , bijih besi , timah , dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang sanggup dimanfaatkan dari sumber daya bahari yang lain merupakan sumber daya alam berupa mangrove , terumbu karang , dan lain-lain. Sumber daya tersebut dipahami dengan sumber daya pesisir.
a. Perikanan
Sumber daya perikanan bahari merupakan salah satu potensi sumber daya bahari di Indonesia yang sejak dahulu sudah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar , yakni 6 ,4 juta ton per tahun. Potensi lestari merupakan potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi sampai jumlah ikan yang ditangkap tidak meminimalisir populasi ikan. Berdasarkan hukum internasional , jumlah tangkapan yang diperbolehkan merupakan 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5 ,12 juta ton per tahun. Kenyataannya , jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum meraih angka tersebut. Ini mempunyai arti masih ada potensi untuk memajukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya , terlihat adanya perbedaan secara lazim antara wilayah Indonesia potongan Barat dan Timur.
Di Indonesia potongan Barat dengan rata-rata kedalaman bahari 75 meter , jenis ikan yang banyak dtemukan merupakan ikan pelagis kecil. Kondisi agak berlainan terdapat di wilayah Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman bahari meraih 4.000 m. Di wilayah Indonesia potongan Timur , banyak didapatkan ikan pelagis besar menyerupai cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan , penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan , utamanya di wilayah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa , banyak penduduk yang berbagi kerja keras budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan di sana merupakan ikan bandeng dan udang.
Kekayaan alam kita yang berupa ikan banyak diambil oleh nelayan dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang beresiko dengan acara illegal fishing. Wilayah yang paling beresiko dengan praktik pencurian ikan merupakan Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia.
b. Hutan Mangrove
Selain ikan , kekayaan bahari Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove , rumput bahari , padang lamun , dan terumbu karang. Hutan mangrove (hutan bakau) merupakan tipe hutan yang berada di wilayah pasang surut air laut. Saat air pasang , hutan mangrove digenangi oleh air bahari , sedangkan pada di saat air surut , hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove meningkat dengan baik pada pantai yang terlindung , muara sungai , atau laguna.
Ada dua fungsi hutan mangrove selaku potensi sumber daya bahari di Indonesia yakni fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove merupakan selaku habitat (tempat hidup) binatang bahari untuk berlindung , mencari makan , dan meningkat biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove merupakan untuk melindungi pantai dari erosi air laut.
Fungsi irit hutan mangrove berupa nilai irit dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk mempergunakan kayu selaku materi kayu bakar atau materi pembuat arang. Kayu bakau juga sanggup dijadikan materi pembuat kertas. Selain kayu , hutan mangrove juga dihuni oleh bermacam-macam jenis fauna yang bernilai irit , umpamanya udang dan jenis ikan yang lain yang meningkat biak dengan baik di wilayah ini. Di mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra , beberapa potongan ada di pantai utara Pulau Jawa , sepanjang pesisir Pulau Kalimantan , Pesisir Pulau Sulawesi , pesisir sebelah Selatan Papua , dan beberapa pulau kecil lainnya. Luas hutan mangrove di Indonesia meraih sekitar 3 juta hektare , yang tersebar di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia (Giri et al. , 2011).
Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas paling besar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang meraih 3 ,7 juta ha. Berikutnya merupakan Sumatra (417 ribu ha) , Kalimantan (165 ribu ha) , Sulawesi (53 ribu ha) , Jawa (34 ,4 ribu ha) , Bali dan Nusa Tenggara (3 ,7 ha).
c. Terumbu Karang
Selain memiliki hutan bakau dan perikanan , terumbu karang juga merupakan salah satu potensi kelautan Indonesia. Terumbu karang merupakan terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menciptakan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni , koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan , Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang paling luas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia meraih 284 ,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia.
Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak cuma dari luasnya , akan tetapi juga keragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang selaku potensi sumber daya bahari di Indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan , 2.500 jenis moluska , 1.500 jenis udang-udangan , dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu karang banyak didapatkan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan sanggup berkembang dengan baik pada suhu perairan bahari antara 21 - 290C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu , kemajuan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di wilayah tropis dan suhu perairannya hangat , pantaslah jikalau terumbu karang banyak didapatkan di Indonesia.
Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada keadaan air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang bagus untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut , kemajuan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain kriteria tersebut , terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh alasannya itu , terumbu karang susah hidup di sekeliling muara sungai alasannya kadar garam air lautnya menurun jawaban bercampurnya air sungai ke laut.
Mengapa terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak faedah , baik faedah yang bersifat irit , ekologis , maupun sosial ekonomi.
1. Manfaat Terumbu Karang Secara Ekologi
Ekologi sanggup diartikan selaku korelasi timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sehingga faedah terumbu karang secara ekologi mempunyai arti tugas dan fungsi terumbu karang bagi lingkungan (alam sekitar) maupun bagi biota bahari lainnya. Lingkungan sanggup berupa habitat di sekeliling terumbu karang berada maupun secara global , tergolong wilayah pesisir dan daratan.
Secara ekologi , terumbu karang mempunyai fungsi antara lain :
a. Penunjang Kehidupan
Sebagai suatu ekosistem , secara eksklusif terumbu karang menjadi pendukung kehidupan banyak sekali jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Terumbu karang menawarkan tempat tinggal , mencari makan , dan meningkat biak bagi banyak sekali biota laut. Rusaknya terumbu karang akan besar lengan berkuasa eksklusif bagi kelancaran hidup dan kelestarian banyak sekali binatang dan tumbuhan di laut.
b. Sumber Keanekaragaman Hayati yang Tinggi
Terumbu karang menjadi ekosistem dengan biodiversitas (keanekaragaman hayati) yang tertinggi dibanding ekosistem bahari lainnya. Dengan tingkat biodiversitas yang tinggi maka terumbu karang menjadi sumber keragaman genetik dan spesies. Keanekaragaman genetik memunculkan ditemukannya keberagaman kombinasi maskhluk hidup yang memiliki ketahanan hidup yang lebih tinggi. Sedang keragaman spesies mempunyai arti akan bertambah banyak jenis biota yang sanggup dimanfaatkan.
c. Pelindung Pantai dan Pesisir
Terumbu karang , padang lamun , dan hutan bakau merupakan ekosistem yang saling terkait dalam melindungi pantai dan wilayah pesisir. Terumbu karang bisa memperkecil energi ombak yang menuju ke daratan. Energi ini kemudian diperkecil lagi dengan adanya padang lamun dan hutan bakau (mangrove). Sehingga ombak tidak menghancurkan pantai atau memicu erosi pantai. Dan ekosistem di pantai pun sanggup terlindungi.
d. Mengurangi Pemanasan Global
Gas CO2 , selain diserap oleh hutan , juga diserap oleh air laut. Malalui reaksi kimia dan batuan karang , CO2 akan diubah menjadi zat kapur yang materi baku terumbu. Dalam proses yang disebut selaku kalsifikasi ini , karang dibantu oleh zooxanthellae , tumbuhan bersel satu yang hidup di dalam jaringan badan karang.
2. Manfaat Terumbu Karang Secara Ekonomi
Terumbu karang , secara eksklusif maupun tidak eksklusif , menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat. Manfaat terumbu karang secara ekonomi tersebut antara lain :
a. Sumber Makanan
Terumbu karang menjadi tempat hidup dan meningkat biak banyak sekali biota laut. Tidak sedikit diantara biota tersebut yang kemudian dimanfaatkan selaku sumber makanan oleh manusia. Seperti rumput bahari yang dijadikan agar-agar , banyak sekali jenis ikan , udang , kepiting , dan teripang.
b. Sumber Bahan Dasar untuk Obat dan Kosmetik
Berbagai jenis alga dimanfaatkan dalam pengerjaan kosmetik dan materi pembungkus kapsul. Berbagai binatang bahari pun dimengerti memiliki senyawa kimia yang berkhasiat selaku materi antibiotika , anti radang , dan anti kanker. Selain itu , diyakini , masih banyak lagi banyak sekali jenis biota bahari yang belum tergali potensinya.
c. Sebagai Objek Wisata
Keindahan ekosistem terumbu karang bikin kagum wisatawan. Berbagai wilayah terumbu karang dijadikan Taman Laut , lokasi snorkeling dan menyelam , dan wisata bahari lainnya.
d. Sumber Mata Pencaharian
Keberadaan terumbu karang menunjang perekonomian penduduk sekitar. Masyarakat memiliki mata pencaharian baik selaku nelayan , petani rumput bahari , dan sebagainya. Pengembangan terumbu karang ,menjadi objek wisata pun bisa bikin banyak sekali lapangan pekerjaan bagi penduduk mulai dari pemandu wisata , penginapan , penyewaan kapal , warung makan dan cinderamata , serta profesi-profesi lainnya.
e. Sumber Bibit Budidaya
Berbagai jenis ikan , teripang , dan rumput bahari yang hidup di terumbu karang sanggup dimanfaatkan selaku bibit untuk budidaya.
3. Manfaat Terumbu Karang Secara Sosial
Secara sosial terumbu karang mempunyai fungsi yang antara lain :
a. Penunjang Kegiatan Pendidikan dan Penelitian
Terumbu karang berfaedah dalam acara pendidikan utamanya untuk mengenal ekosistem pesisir , mengenal tumbuhan dan binatang bahari , dan pendidikan cinta alam. Selain itu terumbu karang berperan juga selaku fasilitas penelitian.
b. Sarana Rekreasi Masyarakat
Terumbu karang dengan keindahannya sanggup dijadikan fasilitas wisata oleh masyarakat.
Sekian , Semoga bermanfaat...
Potensi sumber daya alam Indonesia dilihat dalam bermacam-macam bentuk. Air , tanah , udara , batuan , hutan , materi tambang , dan lain-lain merupakan bentuk-bentuk sumber daya alam.
a.Potensi Sumber daya Hutan
Hutan Indonesia memiliki potensi yang sungguh besar yakni meraih 99 ,6 juta hektar atau 52 ,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut , 2011). Luas hutan yang besar tersebut , di sekarang ini masih sanggup ditemui di Papua , Kalimantan , Sulawesi dan Sumatra. Di Jawa , luas hutan sudah mengalami banyak penurunan alasannya terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu , alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan banyak ditemui di Sumatra dan Kalimantan. Selain hutannya yang luas , hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan tumbuhan dan fauna atau keragaman hayati yang sungguh besar. Bahkan , banyak diantaranya merupakan spesies endemik atau cuma didapatkan di Indonesia , tidak didapatkan di tempat lainnya.
- Kayu Keruing , Meranti , Agathis dihasilkan utamanya di Papua , Sulawesi , dan Kalimantan.
- Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
- Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan , Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
- Kayu Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
- Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.
Akan tetapi hutan yang kita miliki di sekarang ini ternyata sudah mengalami banyak kerusakan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan , laju kerusakan hutan kita meraih 300.000 hektar per tahun. Akibatnya , banyak spesies tumbuhan dan binatang yang terancam punah , bahkan beberapa diantaranya dianggap punah.
Hutan hujan tropis sungguh rentan kepada kerusakan. Tanah yang berada di bawahnya sebenarnya tidak begitu subur. Kesuburannya relatif tersadar alasannya tumbuhan yang ada di atasnya jikalau mati akan memperbesar unsur hara bagi tanah. Jika tumbuhan di atasnya ditebang dan dibawa ke wilayah lain maka tanah yang ada dibawahnya tidak mendapatkan ekstra unsur hara lagi , sehingga susah untuk memulihkannya menjadi hutan lagi.
Jika hal ini terjadi terus-menerus bukan sulit dipercayai pada masa yang mau tiba hutan kita akan habis. Padahal hutan memiliki banyak faedah atau fungsi yaitu:
- Menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau , sehingga pada animo kemarau tidak mengalami kekeringan.
- Tempat hidup bagi tumbuhan dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada di sekarang ini maupun pada masa yang mau datang
- Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan alasannya air hujan tidak eksklusif jatuh ke tanah dan mengikis tanah-tanah yang subur.
- Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida , sehingga suhu bumi terkendali.
- Sumber kehidupan bagi penduduk , khususnya penduduk sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya.
Setiap tumbuhan di hutan mengandung karbon. Jika hutan terbakar atau sengaja dibakar , maka karbon tersebut akan lepas ke udara. Ini mempunyai arti akan memperbesar karbondioksida di udara. Karbon dioksida bersifat menyerap panas sehingga suhu udara akan meningkat dengan meningkatnya kadar kabordioksida di udara.
b. Potensi Sumber daya Tambang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan materi tambang. Beraneka materi tambang tersedia untuk menyanggupi keperluan dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan sudah menciptakan banyak penghasilan atau devisa bagi Indonesia.
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang di sekarang ini banyak dipakai untuk keperluan industri , tranportasi , dan rumah tangga. Saat ini sudah dikembangkan sumber energi alternatif umpamanya bioenergi dari beberpa jenis tumbuhan dan sumber energi yang lain menyerupai energi matahari , angin dan gelombang. Namun , buatan energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
Cadangan minyak bumi Indonesia terus menyusut seiring dengan pegambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Ada yang memperkirakan dalam kurun waktu 14 tahun ke depan cadangan tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa mesti berbelanja atau mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak akan terjadi dengan segera jikalau didapatkan cadangan gres yang diperkirakan masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia merupakan selaku berikut;
1. Sumatra
- Pereula dan Loukseumawe (Nangroe Aceh Darussalam) ,
- Sungai Pakning dan Dumai ( Riau) ,
- Plaju ,
- Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan)
2. Jawa
- Jati Barang Majalengka (Jawa Barat) ,
- Wonokromo ,
- Delta (Jawa Timur) ,
- Cepu ,
- Cilacap (Jawa Tengah)
3 Kalimantan
- Pulau Tarakan ,
- Balikpapan ,
- Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) ,
- Rantau ,
- Tanjung , dan
- Amuntai (Kalimantan Selatan)
4. Maluku
- Pulau Seram dan
- Tenggara
5. Papua
- Klamono ,
- Sorong , dan
- Babo
2) Batu Bara
Batu bara merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang sudah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya utamanya merupakan karbon , hidrogen , dan oksigen.
3) Bauksit
Bauksit merupakan sumber bijih utama untuk menciptakan aluminium. Bauksit berfaedah untuk industri keramik , logam , kimia , dan metalergi. Indonesia memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan buatan meraih 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian yang lain diekspor. Bauksit ditambang di wilayah Kepulauan Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
4) Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi sanggup didapatkan di Cilacap (Jawa Tengah) , Sumatra , Lombok , Yogyakarta , Gunung Tegak (Lampung) , Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan) dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
5) Emas
Emas biasanya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM , buatan emas Indonesia pada tahun 2003 meraih 141.019 ton. Berikut ini tambang emas yang tersebar di Indonesia. Papua (Freeport Timika) , Kalimantan Barat (Sambas) , Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh) , Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow , Minahasa) , Riau (Logos) , dan Bengkulu (Rejang Lebong).
2. Potensi Kemaritiman Indonesia
Luas bahari Indonesia meliputi 2/3 dariseluruh luas wilayah Indonesia , yakni 5 ,8 juta km2. Di dalam bahari tersebut , tersimpan kekayaan alam yang hebat besarnya. Potensi sumber daya bahari Indonesia tidak cuma berupa ikan , tetapi juga materi tambang menyerupai minyak bumi , nikel , emas , bauksit , pasir , bijih besi , timah , dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang sanggup dimanfaatkan dari sumber daya bahari yang lain merupakan sumber daya alam berupa mangrove , terumbu karang , dan lain-lain. Sumber daya tersebut dipahami dengan sumber daya pesisir.
a. Perikanan
Sumber daya perikanan bahari merupakan salah satu potensi sumber daya bahari di Indonesia yang sejak dahulu sudah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar , yakni 6 ,4 juta ton per tahun. Potensi lestari merupakan potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi sampai jumlah ikan yang ditangkap tidak meminimalisir populasi ikan. Berdasarkan hukum internasional , jumlah tangkapan yang diperbolehkan merupakan 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5 ,12 juta ton per tahun. Kenyataannya , jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum meraih angka tersebut. Ini mempunyai arti masih ada potensi untuk memajukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya , terlihat adanya perbedaan secara lazim antara wilayah Indonesia potongan Barat dan Timur.
Di Indonesia potongan Barat dengan rata-rata kedalaman bahari 75 meter , jenis ikan yang banyak dtemukan merupakan ikan pelagis kecil. Kondisi agak berlainan terdapat di wilayah Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman bahari meraih 4.000 m. Di wilayah Indonesia potongan Timur , banyak didapatkan ikan pelagis besar menyerupai cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan , penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan , utamanya di wilayah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa , banyak penduduk yang berbagi kerja keras budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan di sana merupakan ikan bandeng dan udang.
b. Hutan Mangrove
Selain ikan , kekayaan bahari Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove , rumput bahari , padang lamun , dan terumbu karang. Hutan mangrove (hutan bakau) merupakan tipe hutan yang berada di wilayah pasang surut air laut. Saat air pasang , hutan mangrove digenangi oleh air bahari , sedangkan pada di saat air surut , hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove meningkat dengan baik pada pantai yang terlindung , muara sungai , atau laguna.
Ada dua fungsi hutan mangrove selaku potensi sumber daya bahari di Indonesia yakni fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove merupakan selaku habitat (tempat hidup) binatang bahari untuk berlindung , mencari makan , dan meningkat biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove merupakan untuk melindungi pantai dari erosi air laut.
Fungsi irit hutan mangrove berupa nilai irit dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk mempergunakan kayu selaku materi kayu bakar atau materi pembuat arang. Kayu bakau juga sanggup dijadikan materi pembuat kertas. Selain kayu , hutan mangrove juga dihuni oleh bermacam-macam jenis fauna yang bernilai irit , umpamanya udang dan jenis ikan yang lain yang meningkat biak dengan baik di wilayah ini. Di mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra , beberapa potongan ada di pantai utara Pulau Jawa , sepanjang pesisir Pulau Kalimantan , Pesisir Pulau Sulawesi , pesisir sebelah Selatan Papua , dan beberapa pulau kecil lainnya. Luas hutan mangrove di Indonesia meraih sekitar 3 juta hektare , yang tersebar di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia (Giri et al. , 2011).
Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas paling besar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang meraih 3 ,7 juta ha. Berikutnya merupakan Sumatra (417 ribu ha) , Kalimantan (165 ribu ha) , Sulawesi (53 ribu ha) , Jawa (34 ,4 ribu ha) , Bali dan Nusa Tenggara (3 ,7 ha).
c. Terumbu Karang
Selain memiliki hutan bakau dan perikanan , terumbu karang juga merupakan salah satu potensi kelautan Indonesia. Terumbu karang merupakan terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menciptakan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni , koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan , Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang paling luas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia meraih 284 ,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia.
Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak cuma dari luasnya , akan tetapi juga keragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang selaku potensi sumber daya bahari di Indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan , 2.500 jenis moluska , 1.500 jenis udang-udangan , dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu karang banyak didapatkan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan sanggup berkembang dengan baik pada suhu perairan bahari antara 21 - 290C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu , kemajuan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di wilayah tropis dan suhu perairannya hangat , pantaslah jikalau terumbu karang banyak didapatkan di Indonesia.
Mengapa terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak faedah , baik faedah yang bersifat irit , ekologis , maupun sosial ekonomi.
1. Manfaat Terumbu Karang Secara Ekologi
Ekologi sanggup diartikan selaku korelasi timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sehingga faedah terumbu karang secara ekologi mempunyai arti tugas dan fungsi terumbu karang bagi lingkungan (alam sekitar) maupun bagi biota bahari lainnya. Lingkungan sanggup berupa habitat di sekeliling terumbu karang berada maupun secara global , tergolong wilayah pesisir dan daratan.
Secara ekologi , terumbu karang mempunyai fungsi antara lain :
a. Penunjang Kehidupan
Sebagai suatu ekosistem , secara eksklusif terumbu karang menjadi pendukung kehidupan banyak sekali jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Terumbu karang menawarkan tempat tinggal , mencari makan , dan meningkat biak bagi banyak sekali biota laut. Rusaknya terumbu karang akan besar lengan berkuasa eksklusif bagi kelancaran hidup dan kelestarian banyak sekali binatang dan tumbuhan di laut.
b. Sumber Keanekaragaman Hayati yang Tinggi
Terumbu karang menjadi ekosistem dengan biodiversitas (keanekaragaman hayati) yang tertinggi dibanding ekosistem bahari lainnya. Dengan tingkat biodiversitas yang tinggi maka terumbu karang menjadi sumber keragaman genetik dan spesies. Keanekaragaman genetik memunculkan ditemukannya keberagaman kombinasi maskhluk hidup yang memiliki ketahanan hidup yang lebih tinggi. Sedang keragaman spesies mempunyai arti akan bertambah banyak jenis biota yang sanggup dimanfaatkan.
c. Pelindung Pantai dan Pesisir
Terumbu karang , padang lamun , dan hutan bakau merupakan ekosistem yang saling terkait dalam melindungi pantai dan wilayah pesisir. Terumbu karang bisa memperkecil energi ombak yang menuju ke daratan. Energi ini kemudian diperkecil lagi dengan adanya padang lamun dan hutan bakau (mangrove). Sehingga ombak tidak menghancurkan pantai atau memicu erosi pantai. Dan ekosistem di pantai pun sanggup terlindungi.
d. Mengurangi Pemanasan Global
Gas CO2 , selain diserap oleh hutan , juga diserap oleh air laut. Malalui reaksi kimia dan batuan karang , CO2 akan diubah menjadi zat kapur yang materi baku terumbu. Dalam proses yang disebut selaku kalsifikasi ini , karang dibantu oleh zooxanthellae , tumbuhan bersel satu yang hidup di dalam jaringan badan karang.
Terumbu karang , secara eksklusif maupun tidak eksklusif , menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat. Manfaat terumbu karang secara ekonomi tersebut antara lain :
a. Sumber Makanan
Terumbu karang menjadi tempat hidup dan meningkat biak banyak sekali biota laut. Tidak sedikit diantara biota tersebut yang kemudian dimanfaatkan selaku sumber makanan oleh manusia. Seperti rumput bahari yang dijadikan agar-agar , banyak sekali jenis ikan , udang , kepiting , dan teripang.
b. Sumber Bahan Dasar untuk Obat dan Kosmetik
Berbagai jenis alga dimanfaatkan dalam pengerjaan kosmetik dan materi pembungkus kapsul. Berbagai binatang bahari pun dimengerti memiliki senyawa kimia yang berkhasiat selaku materi antibiotika , anti radang , dan anti kanker. Selain itu , diyakini , masih banyak lagi banyak sekali jenis biota bahari yang belum tergali potensinya.
c. Sebagai Objek Wisata
Keindahan ekosistem terumbu karang bikin kagum wisatawan. Berbagai wilayah terumbu karang dijadikan Taman Laut , lokasi snorkeling dan menyelam , dan wisata bahari lainnya.
d. Sumber Mata Pencaharian
Keberadaan terumbu karang menunjang perekonomian penduduk sekitar. Masyarakat memiliki mata pencaharian baik selaku nelayan , petani rumput bahari , dan sebagainya. Pengembangan terumbu karang ,menjadi objek wisata pun bisa bikin banyak sekali lapangan pekerjaan bagi penduduk mulai dari pemandu wisata , penginapan , penyewaan kapal , warung makan dan cinderamata , serta profesi-profesi lainnya.
e. Sumber Bibit Budidaya
Berbagai jenis ikan , teripang , dan rumput bahari yang hidup di terumbu karang sanggup dimanfaatkan selaku bibit untuk budidaya.
3. Manfaat Terumbu Karang Secara Sosial
Secara sosial terumbu karang mempunyai fungsi yang antara lain :
a. Penunjang Kegiatan Pendidikan dan Penelitian
Terumbu karang berfaedah dalam acara pendidikan utamanya untuk mengenal ekosistem pesisir , mengenal tumbuhan dan binatang bahari , dan pendidikan cinta alam. Selain itu terumbu karang berperan juga selaku fasilitas penelitian.
b. Sarana Rekreasi Masyarakat
Terumbu karang dengan keindahannya sanggup dijadikan fasilitas wisata oleh masyarakat.
Sekian , Semoga bermanfaat...
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon