Konten [Tampil]
Tarian Tradisional Nusa Tenggara Barat
Ada beberapa tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Setiap tarian mempunyai makna sendiri-sendiri. Tarian-tarian tersebut antara lain selaku berikut.1. Tari Mpaa Lenggo
Mpaa Lenggo memiliki arti bermain-main. Tari ini dibawakan oleh sekelompok perempuan yang terdiri atas lima orang. Tarian ini sering dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja. Para penari menggunakan sapu tangan untuk mengiringi gerakan tangan si penari. Pakaian yang dipakai oleh penari Mpaa Lenggo yakni kain sarung yang disebut kain tembe salungka , sedangkan baju tanggungnya disebut baju poro. Perlengkapan yang lain terdiri atas suatu kipas yang dalam bahasa wilayahnya disebut kipa. Kemudian dipasang sehelai sapu tangan yang disebut pesapu dan balasannya sunting bunga penghias rambut yang disebut ungge.
2. Tari Batunganga
Tari ini diangkat dari kisah rakyat yang mengisahkan kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Melalui tarian ini rakyat memohon agar sang putri sanggup keluar dari batu.
3. Tari Sere
Tarian ini menggambarkan keprajuritan kesultanan Bima. Tarian ini umumnya ditampilkan pada upacara menyambut tamu , baki pada upacara sopan santun , pelantikan sultan , serta peringatan yang lain.
4. Tari Oncer
Tarian ini ialah tarian peninggalan kerajaan Bima yang dulu ditangani untuk menghidupkan kepahlawanan. Sekarang tarian tersebut dipertunjukkan untuk menyambut tamu atau memperingati peristiwa-peristiwa penting.
5. Tari Preisian
Tarian ini ialah jenis tarian perang. Setiap penari menjinjing perisai dan bersenjata sepotong tongkat rotan. Sambil menari dengan gerakan pencak silat yang lincah , para penari saling menghantam , sering kali sampai mangeluarkan darah. Konon ada elemen magis dalam tarian ini , alasannya penari yang terkena pukulan rotan tidak merasa sakit.
6. Tari Gandrung
Tari Gandrung ditarikan oleh seorang atau dua orang gadis. Pertunjukan ini umumnya ditangani di tempat terbuka diiringi oleh gamelan dan juga dipertontonkan pada hari-hari besar. Pada di saat menarikan tari gandrung , para penari menggunakan kipas. Ketika penari menyentuhkan kipasnya terhadap salah satu penonton , umumnya pria , kemudian diajak untuk menari.
7. Tari Cupak Gerantang
Cupak Gerantang ialah bentuk operet yang mengambil tema kisah Panji Semiring dengan warna orisinil Bali dan sudah dimodifikasi dengan ciri khas Sasak. Pertunjukan Cupak Gerantang ini umumnya diadakan pada program perkawinan atau khitanan. Pertunjukan ini umumnya diadakan sepanjang malam dari pukul 21.00 sampai pagi hari.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon