Konten [Tampil]
Makanan Khas Maluku
Makanan khas tempat Maluku yakni masakan yang dibentuk dengan bahan-bahan yang berasal dari hasil sumber daya alam kawasan setempat. Bahan dasar tersebut sanggup berasal dari hasil pertanian , perkebunan , perikanan , atau kehutanan.Sebagai masakan kue , sagu biasanya dimasak menjadi talam bagus , talam asin , ongol-ongol , sagu kenari , sagu kelapa , sagu kenari kelapa , bubur mutiara , bubur sagu (buburne) , sagon kukus , sagu bagus , sagu rendang , sagu embal , kaksa sagu , sagu bakar , mie , dan cendol.
1. Makanan Tradisional Maluku Pepeda
Papeda ialah sajian sehari-hari , utamanya di tempat pedesaan di Maluku dan Papua. Makanan tersebut sanggup disantap dalam kondisi masih panas atau cuek (seperti ongol-ongol).
Makanan sejenis papeda juga dipahami di Sulawesi Selatan selaku kappurung atau di Sulawesi Tenggara selaku sinonggi. Persamaan ketiga jenis masakan tersebut terletak pada materi baku utamanya yang memakai sagu , pembuatannya yang lewat proses gelatinisasi pati (dengan penambahan air mendidih) , serta cara makannya yang dikombinasikan dengan ikan serta sayuran berkuah.
Proses pengerjaan papeda yakni selaku berikut. Tepung sagu dimasukkan ke dalam tapisan (saringan) berupa niru kecil yang disebut tatohing. Kemudian diberi air bertahap secara terus-menerus sambil diremas-remas dan diayak di atas belanga yang dinamakan sempe. Hasil saringannya yang berupa tepung halus (pati sagu) jatuh ke dalam sempe , sedangkan ela (ampas sagu) tertinggal pada tatohing. Hasil penyaringan tersebut dibiarkan beberapa usang , hingga semua pati sagu mengendap , sedangkan airnya yang berwarna kemerah-merahan agak berbau asam dibuang.
Air yang sudah mendidih secepatnya dimasukkan ke dalam sempe sambil diaduk dengan segera dan merata. Akibat guyuran air mendidih tersebut (suhu sekitar 100°C) pati sagu akan mengalami gelatinisasi , yakni membentuk gel kenyal yang transparan. Gel tersebutlah yang dinamakan papeda.
Tekstur gel papeda sanggup dibentuk sesuka hati (tergantung selera) , yakni dengan cara mengendalikan rasio jumlah air panas kepada pati sagu yang digunakan. Jumlah air yang disertakan pada pengerjaan papeda lunak , tentunya lebih banyak dibandingkan pada papeda yang bertekstur keras. Karena kadar airnya yang tinggi , daya infinit pepeda relatif sungguh minim dibandingkan produk semi berair atau produk kering.
Untuk memperpanjang daya infinit , papeda yang masih dalam kondisi panas dimasukkan ke dalam batang bambu higienis yang gres ditebang , kemudian ditutup rapat. Dengan teknik tersebut , papeda sanggup bertahan sekitar 3-4 hari.
Papeda kemasan biasanya dipakai oleh penduduk di pedesaan Maluku selaku bekal pada di saat panen cengkeh.
Dengan berbekal papeda kemasan , seorang pemetik cengkih sanggup makan sambil bergelantungan di pohon. Dipilihnya papeda selaku bekal , selain mudah menciptakan energi bagi pemenuhan keperluan badan , juga sanggup membuat dampak kenyang. Selain itu sanggup menetralisir rasa haus sebab kadar airnya yang sungguh tinggi.
Papeda biasanya dibentuk bulatan-bulatan (menggunakan sendok garpu atau sendok kayu) dan biasa disantap bareng lauk-pauk dari ikan dan sayuran. Ikan yang lazim dikonsumsi yakni ikan bahari , yakni cakalang , tongkol , momar (layang) , dan kawalinya (kembung). Ikan-ikan tersebut dimasak dengan cara dibakar atau dipanggang. Kemudian dihidangkan dengan bumbu kecap , cabe rawit , bawang merah iris , irisan tomat , daun kemangi , serta jeruk limau. Bumbu tersebut dipahami dengan istilah kuah colo-colo.
2. Makanan Tradisional Kohu-kohu
Ikan panggang sanggup juga dibentuk kohu-kohu. Ikan panggang yang sudah dihaluskan kemudian diaduk dengan kelapa parut , aneka bumbu , jeruk limau serta sayuran yang sudah direbus seumpama tauge (kecambah) dan kembang kol. Sayuran hijau , seumpama kangkung dan bayam , biasanya dimasak dengan cara ditumis. Sayuran lain seumpama kacang panjang , tauge , ketimun biasanya dibentuk dabu-dabu atau ulang-ulang. Sayuran tersebut dipotong-potong halus dan diaduk dengan sambal , kenari , dan jeruk limau. Sementara itu , daun singkong dan kacang panjang biasanya dibentuk sajian seumpama urap.
3. Nasi Kelapa Khas Batu Merah
Bagi mereka yang menyukai nasi uduk khas Jakarta , tentu lidahnya juga erat dengan nasi kelapa khas Batumerah ini sebab sepintas kedua masakan ini hampir sama. Namun begitu dicicipi , kita akan dapatkan perbedaan pada cita rasanya. Keduanya memang memakai gabungan santan , tetapi bumbu racikannya beda. Nasi uduk dibentuk memakai bumbu sereh , daun salam , daun jeruk , dan garam secukupnya. Sebaliknya , nasi kelapa cuma memakai bumbu daun pandan dan daun jeruk.
Ketika dihidangkan , nasi uduk ditaburi bawang goreng. Lauknya sanggup tempe dan tahu goring , empal daging hingga udang atau ayam goreng , dengan ditemani sambal kacang. Sementara nasi kelapa disantap dengan terasi kelapa (dibuat dari kelapa parut diaduk cabe dan bawang merah serta perasan jeruk limau) , ikan asin , dan perkedel udang. Akan namun , yang lebih lezat jikalau disantap bertemankan colo-colo dan ikan bakar. lkannya boleh ikan apa saja , biasanya yang paling sesuai yakni ikan kawalinya atau ikan lema. Keduanya yakni ikan khas bahari Maluku yang sejenis dengan ikan kembung.
:
Makanan khas Provinsi Gorontalo Lengkap Penjelasannya
Makanan dan Minuman Khas Sulawesi Utara , Lengkap Penjelasannya
:
Makanan khas Provinsi Gorontalo Lengkap Penjelasannya
Makanan dan Minuman Khas Sulawesi Utara , Lengkap Penjelasannya
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon