Semar Mbangun Kayangan

Share:
Pagi itu , di Desa Karangkabuyutan , Semar terlihat sedih dan gundah , terlihat dari raut parasnya bahwa ia sedang menimbang-nimbang sesuatu dan ada yang ia cemaskan. Melihat hal itu , Petruk mengajukan pertanyaan terhadap ramandanya itu , gerangan apa yang sedang terjadi dan yang menghasilkan ayahnya sering melamun.

Semar menerangkan bahwa bahwasanya ia tidak apa-apa , ia cuma mengkhawatirkan nasib kerajaan Amarta , ada sesuatu hal yang mengganjal di hatinya tetapi ia tidak dapat mengungkapkannya. Semar kemudian meminta Petruk untuk pergi ke Amarta untuk menemui para punggawa Amarta dan menyodorkan bahwa Ia ingin meminjam tiga pusaka Keraton Amarta yakni Jamus Kalimasada , Payung Kencana dan Tombak untuk membangun kayangan. Selain itu ,Ia juga memanggil Para pandawa untuk secepatnya tiba ke Karangkabuyutan. Petruk memperoleh kiprah yang diberikan ayahandanya , dan pribadi berangkat menuju negara Amarta.

Sementara di Amarta , Prabu Yudhistira , dihadapan para saudara-saudaranya sedang membahas alasannya merupakan kegagalan mereka dan membangun negaranya , datanglah raja Dwarati , Kresna yang kemudian menanyakan absensi Semar dalam keraton Amarta dan menyatakan bahwa itulah yang menjadi kegagalan tersebut. Oleh lantaran itu , Kresna mewakilkan Arjuna untuk memanggil Semar dari Karangkabuyutan untuk menghadap ke Amarta.

Namun , belum Arjuna beranjak dari kawasan duduknya , datanglah Petruk menghadap dan memberitahu bahwa ia ditugaskan Semar untuk memanggil kelima Pandawa untuk menuju Karangkabuyutan dengan menenteng tiga pusaka kerajaan untuk menolong Semar mbangun (membangun) kahyangan.
Mendengar hal itu , Kresna pribadi melarang Para Pandawa untuk berangkat ke Karangbuyutan , lantaran ia menilai bahwa rencana Semar  itu berlainan dengan kodrat Semar yang diturunkan ke dunia. Terjadilah perdebatan antara Kresna dengan Petruk. Petruk menolak untuk kembali ke karangkabuyutan , dia cuma akan kembali apabila mendapat titah dai Pandawa. Yudhistira pun  akhirnya mewakilkan Petruk untuk menanti di luar paseban untuk menanti keputusan rapat para Pandawa.

Petruk balasannya menuruti perintah Yudistira , di luar paseban , Petruk berjumpa dengan Antasena , putra Bima. Petruk menceritakan semua tragedi yang ada di dalam paseban tadi , Antasena yang memiliki budpekerti bijaksana dan tahu bahwa yang hendak dijalankan Semar itu merupakan benar , maka ia berjanji akan menolong Petruk menghadapi langkah-langkah Kresna.

Kresna kemudian mengajak Arjuna pergi ke kahyangan Suralaya untuk melapor terhadap Batara Guru , dan mewakilkan Gatotkaca , Antareja dan Setyaki menghalau Petruk kembali agar  ke Karangkabuyutan.

Sementara Prabu Yudhistira bareng Bima , Nakula dan Sadewa , merasa bimbang. Sadewa , kemudian memberi undangan agar mereka bersemedi di depan kawasan penyimpanan pusaka kerajaan untuk meminta isyarat Yang Maha Kuasa. Jika pusaka itu tetap berada di tempatnya sehabis mereka bersemedi mempunyai arti Kresna lah yang benar , tetapi apabila pusaka itu jengkar dari tempatnya sehabis mereka bersemedi maka Semar lah yang benar.

Mereka kemudian menuju ke kawasan pusaka Kraton untuk bersemedi mencari petunjuk. Dan ternyata ketiga pusaka kraton Amarta melesat hilang menuju Karangkabuyutan. Melihat tragedi itu , balasannya keempat bersaudara ini secepatnya menyadari dan belakang layar berangkat ke Karangbuyutan lewat pintu belakang tanpa sepengatuhuan Kresna.

Gatotkaca , Antareja dan Setyaki yang ditugaskan Kresna menghalau Petruk ternyata tidak bisa menghadapi Petruk yang sudah bersatu dengan Antasena di dalam tubuhnya. Petruk gres mau kembali ke Karangkabuyutan , sehabis Arjuna memerintahkannya. Ia melayang ke Karangkabuyutan dibantu Antasena bareng , Gatotkaca , Antareja dan Abimanyu.

Kresna tiba di Suralaya dan menghadap Bathara Guru , ia melaporkan rencana Semar yang ingin membangun kahyangan menyaingi Suralaya. Mendengar laporan itu , Bathara Guru pribadi memerintahlan Betari Durga dan Kresna untuk membatasi rencana Semar tersebut.

Sementara di Karangkabuyutan , Semar menerima kemunculan Prabu Yudhistira , Bima , Nakula dan Sadewa bareng ketiga pusaka Kraton Amarta yang sudah tiba lebih dahulu bareng Petruk dan putera-putera Pandawa. Sebenarnya Semar sedikit kecewa lantaran kemunculan Pandawa cuma empat orang . Namun , semar secepatnya menjalankan upacara ritual dengan memasukkan keempat bersaudara tersebut menjadi satu ke dalam badan Semar.

Ternyata di dalam badan Semar bersemayam Sanghyang Wenang yang menyediakan isyarat wejangan hidup dan ilmu yang sungguh mempunyai arti bagi para Pandawa , dan mewakilkan mereka untuk bertapa selama sepuluh hari .

Sementara para putera Pandawa bareng Petruk , Bagong dan Gareng  yang bertugas mempertahankan diusik oleh makhluk halus Maling Sukma , tetapi Semar secepatnya menyediakan mantra untuk menghadapi segala kejahatan yang datang.

Kresna yang ditugaskan Bathara Guru untuk membatasi rencana Semar Membangung Kahyangan menyamar menjadi Raksasa sebesar bukit. Namun ia tidak dapat menghadapi mantra yang diberikan Semar , begitu juga dengan Arjuna yang menyamar menjadi macan yang sungguh besar. Ia menjadi lemas dan tertangkap oleh para putera Pandawa dan meminta ampun terhadap Semar.

Kresna pun  tidak luput dari kemarahan Semar , lantaran selaku raja ia tidak berhati-hati dan menjalankan langkah-langkah tanpa mengusut apalagi dahulu apa duduk perkaranya.

Bahkan Semar pun murka terhadap Bathara Guru dan berangkat ke Suralaya. Semar mengobrak-abrik kahyangan Suralaya , tidak ada satupun senjata yang memapu melumpuhkan Semar , sehingga Bathara Guru melarikan diri ke Karangkabuyutan , tetapi kemarahan Semar tidak bisa dikesampingkan , dimanapun Bathara Guru bersembunyi niscaya sukses ia temukan. Hingga balasannya Bathara Guru meminta sumbangan para Pandawa dan meminta ampun terhadap Semar.
Setelah kemarahan Semar sudah mereda , balasannya Bathara Guru diampuni , dan kembalilah dia ke kahyangan Suralaya.



Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon