Sulam biasa disebut juga dengan bordir, yakni hiasan yang dibentuk di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Dahulu, sulam lebih banyak memakai materi dasar benang katun. Saat ini banyak jenis sulam telah dikembangkan dengan pita dan benang nylon yang tebal dan kaku. Kain dan benang yang digunakan untuk sulaman berbedabeda berdasarkan tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang lalu, kain atau benang dari wol, linen, dan sutra sudah digunakan untuk menciptakan sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern memakai benang sulam dari katun atau rayon. Pada umumnya jenis sulaman dengan benang memakai beberapa jenis tusuk dasar mirip tusuk, jelujur, tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai,melekat benang, batang, dan sebagainya. Coba perhatikan pada gambar pola motif sulaman di bawah ini.
Hasil final sulaman sanggup dibedakan menjadi berikut ini.
Hasil final sulaman sanggup dibedakan menjadi berikut ini.
1. Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan kain.
2. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang mirip menerawang.
3. Sulam timbul, hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang dibuat.
Pada masyarakat Melayu, khususnya masyarakat Sumatera Barat, sulaman telah menghipnotis kehidupan masyarakat kaum perempuan. Perempuan Minang diharuskan mempunyai keterampilan menyulam semenjak belum dewasa sebagai bekal keterampilan di masa datang. Meskipun dikerjakan dengan teknik yang tidak mudah, para wanita tersebut tidak merasa menjadi beban. Oleh alasannya yakni itu, di kawasan ini banyak berkembang aneka jenis sulaman dengan nama dan gaya pembuatan yang unik dan khas.
Jenis-Jenis Sulam
Beberapa jenis sulaman yang berkembang sekarang sebagai berikut.
1. Sulam kepala peniti
Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur ibarat kepala jarum pentul yang berukuran kecil. DI Sumatra Barat, jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai peniti.
Berikut yakni pola gambar dari sulam kepala piniti:
Berikut yakni pola gambar dari sulam kepala piniti:
2. Sulam bayang
Sulam bayang merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna diletakkan pada bab dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman dilakukan pada bab ataskain dasar.
Berikut yakni pola dari sulam bayang:
Berikut yakni pola dari sulam bayang:
3. Sulam renda bangku
Sulam renda dingklik merupakan jenis sulam yang mempunyai fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya. Di buat diatas bangkukecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
Berikut yakni pola dari sulam jenis renda bangku:
Berikut yakni pola dari sulam jenis renda bangku:
4. Sulam pita
Sulam pita memakai pita-pita dengan banyak sekali ukuran dan ketebalan yang bervariasi. Sulaman ini memakai jarum sulam atau jarum kasur yang mempunyai lubang benang dengan berukuran besar.
Berikut yakni gambar dari sulam pita:
Berikut yakni gambar dari sulam pita:
Jenis-jenis sulam yang masih dilakukan secara bebuyutan oleh masyarakat Sumatra Barat yakni jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku. Sedangkan sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak dilakukan orang di beberapa kawasan lain, termasuk masyarakat Jakarta. Para wanita masa sekarang sudah mulai mencicipi manfaat dari menciptakan sulaman yaitu acara pengisi waktu luang dan penghilang stres dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Namun tidak hanya sekedar itu saja, kebanyakan orang menyulam alasannya yakni kecintaannya terhadap acara tersebut. Jika tidak mencicipi bahagia belum tentu pekerjaan sanggup selesai dengan baik.
:
:
Kegiatan menyulam sudah semenjak usang dikenal dalam kehidupan manusia. Bahkan, usia sulaman sanggup dikatakan sama dengan ditemukannya pakaian yaitu semenjak ribuan tahun silam. Masyarakat di banyak sekali negara juga telah mengenal sulam ini dengan baik. Bukti-bukti sejarah telah mengatakan bahwa orang–orang Mesir Purba, Babylon, Phoenicia, dan Yahudi telah usang mengaplikasi sulaman untuk menghias jubah mereka.Kegiatan menyulam sudah semenjak usang dikenal dalam kehidupan manusia. Bahkan, usia sulaman sanggup dikatakan sama dengan ditemukannya pakaian yaitu semenjak ribuan tahun silam. Masyarakat di banyak sekali negara juga telah mengenal sulam ini dengan baik. Bukti-bukti sejarah telah mengatakan bahwa orang–orang Mesir Purba, Babylon, Phoenicia, dan Yahudi telah usang mengaplikasi sulaman untuk menghias jubah mereka.
(Sumber ref: Buku Seni)
(Sumber ref: Buku Seni)