Showing posts sorted by relevance for query macam-macam-teknik-pengolahan-pangan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query macam-macam-teknik-pengolahan-pangan. Sort by date Show all posts

Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, Dll)

Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan kuliner panas berair (moist heat) dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).
1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)
    Teknik pengolahan kuliner panas berair (moist heat) yakni mengolah materi kuliner dengan memakai materi dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan kuliner panas berair tidak pernah lebih dari suhu didih. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas berair :
a. Teknik Merebus (Boiling)
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik pengolahan pangan dengan merebus (boiling) yakni mengolah materi kuliner dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan sanggup berupa air, kaldu, atau susu. Caranya materi kuliner sanggup dimasukkan ke dalam cairan yang masih dalam keadaan hirau taacuh atau dalam air yang panas.
b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik poaching ialah cara memasak materi kuliner dalam materi cair sebatas menutupi materi kuliner yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih (92° - 96°C). Bahan kuliner yang di-poach ini yakni materi kuliner yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu usang dalam memasaknya ibarat buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan. Cairan sanggup berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka, dan susu.
c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik pengolahan pangan braising yakni teknik merebus materi kuliner dengan sedikit cairan (kira-kira setengah dari materi yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan materi kuliner yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.
d. Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)
    Stewing (menggulai/menyetup) yakni mengolah materi kuliner yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang usang biar aroma dari materi kuliner keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati biar tidak gampang hancur. Pada proses stewing, cairan yang digunakan yaitu air, susu, santan, dan kaldu.
e. Teknik Mengukus (Steaming)
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik mengukus (steaming) yakni memasak materi kuliner dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus materi kuliner alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, gres masukkan materi kuliner pada steamer atau pengukus. Uap air panas akan mengalir ke sekeliling materi kuliner yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini ialah menjadikan kuliner lebih lunak dan lembut. Nilai gizi materi kuliner tidak banyak yang hilang alasannya yakni tidak bersentuhan pribadi dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, maupun sayuran, ikan dan ayam.
f. Teknik Mendidih (Simmering)
    Teknik simmering ini yakni teknik memasak / megolah materi kuliner dengan saus atau materi cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk menciptakan kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
g. Teknik Mengetim
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Teknik mengetim yakni memasak materi kuliner dengan memakai dua buah panci yang berbeda ukuran, Salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, ibarat menciptakan nasi tim dan cokelat.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
    Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) yakni mengolah kuliner tanpa sumbangan materi dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering, sebagai berikut:
a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep Frying)
    Pengertian dari deep frying yakni memasak materi kuliner dengan memakai minyak/ lemak yang banyak hingga materi kuliner benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy). Teknik ini sanggup digunakan untuk banyak sekali materi kuliner termasuk buah, sayuran, daging dan unggas, serta ikan.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Bahan kuliner yang dalam keadaan beku sanggup pribadi dimasak dengan metode ini. Pada metode kering ini, alasannya yakni dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi alasannya yakni mengandung lemak. Proses deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air alasannya yakni dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus.
b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow Frying)
    Shallow frying yakni mengolah materi kuliner atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying materi kuliner biasanya hanya satu kali dibalik.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Pada shallow frying panas didapatkan dari pemanasan minyak atau lemak. Dengan teknik ini materi kuliner tidak akan menjadi terlalu matang, asam amino yang terdapat pada materi kuliner akan tidak hilang, meskipun protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin B.
c. Teknik Menumis (Sauteing)
    Teknik menumis (sauteing) yakni teknik memasak dengan memakai sedikit minyak olahan dan materi kuliner yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah. Biasanya cairan yang ditambahkan yakni saus, cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada ketika terakhir proses pemasakan.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Sebelum menumis hendaknya potongan/irisan materi kuliner dipersiapkan terlebih dahulu. Panaskan wajan terlebih dahulu, kemudian isi minyak goreng sedikit dan panaskan. Gunakan wajan yang besar biar potongan materi kuliner ketika dimasukkan tidak penuh sesak sehingga memudahkan ketika melaksanakan tumis dan sanggup matang secara merata. Agar lebih sehat, hindari penggunaan lemak jenuh. Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandung minyak sehat dan membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya.
d. Teknik Memanggang (Baking)
    Memanggang (baking) yakni pengolahan materi kuliner di dalam panggangan dengan panas dari segala arah tanpa memakai minyak atau air. Cara memanggang mempunyai beberapa metode, di antaranya ibarat berikut.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
1) Memanggang kering
    Ketika memanggang dengan oven, materi kuliner akan mengeluarkan uap air. Uap air ini akan membantu proses pemasakan materi makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti. Selain itu, digunakan untuk memasak daging, dan ikan.
2) Memanggang dalam panggangan menambah kelembaban
    Ketika memanggang materi makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven. Tujuannya biar kandungan air dalam materi kuliner bertambah dan untuk menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking sanggup dilakukan pada banyak sekali materi makanan, diantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.
3) Memanggang dalam panggangan dengan memakai dua wadah.
    Wadah pertama berisi materi makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang hingga ke materi kuliner lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan menyebabkan panas yang berlebih dan sanggup mengurangi kemungkinan kuliner terlalu matang. Contoh puding caramel.
e. Teknik Membakar (Grilling)
    Grilling yakni teknik mengolah kuliner di atas lempengan besi panas (gridle) atau diatas panci dadar (teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang diharapkan untuk grilling sekitar 292°C. Grill juga sanggup dilakukan di atas bara pribadi dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya.
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada kuliner yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan materi kuliner yang sedang dimasak/dipanggang. Selain itu, fungsi lainnya juga untuk menciptakan belahan yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. Kegosongan inilah yang menjadi ciri khas dan yang mengatakan bahwa kuliner tersebut yakni di-grilled.

3. Teknik Pengolahan Pangan Lainnya
a. Menghaluskan
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Membuat materi pangan menjadi halus dengan sumbangan alat blender, parutan, maupun dengan cara
diulek.
b. Mencampur
 Adapun teknik dasar pengolahan materi pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan Nih Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan (Pangan Panas Basah, Kering - Merebus, Kukus, Ngetim, Goreng, Tumis, Bakar, dll)
Menyatukan materi pangan menjadi tercampur rata.
c. Menyaring/Memeras
    Membuat materi menjadi halus dengan alat penyaringan, baik dari saringan kawat atau kain penyaring, supaya diperoleh cairan yang jernih.
d. Tidak dimasak
    Bahan pangan ada yang sanggup dimakan mentah (raw food). Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa dimasak. Penganut pola makan ini mengklaim bahwa cara ini yang paling sehat alasannya yakni kandungan vitamin, mineral, serat, dan enzim dalam sayuran dan buah tidak akan hilang.

Berbagai teknik di atas hanya sebagian teknik pengolahan pagan. Pada umumnya cara mengolah materi pangan banyak caranya ibarat teknik mengasap, mengintim, dan menyangrai. Perbedaan-perbedaan teknik/cara/metode pengolahan pangan yang ada di Nusantara maupun seluruh dunia mencerminkan faktor-faktor sosial, ekonomi, agama, agrikultur, dan estetika yang mempengaruhinya.

Nih Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah, Panas Kering, Dan Teknik Pengolahan Lainnya (Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan)

Pengolahan materi pangan sayuran memakai teknik yang sama dengan pengolahan materi pangan buah. Di sini akan diuraikan secara singkat teknik dasar pengolahan pangan yang dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan kuliner panas berair (moist heat) dan teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking).
 Pengolahan materi pangan sayuran memakai teknik yang sama dengan pengolahan materi pang Nih Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah, Panas Kering, dan Teknik Pengolahan Lainnya (Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan)

1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)
    Teknik ini merupakan suatu pengolahan materi kuliner dengan memakai materi dasar cairan untuk mematangkannya. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah.
a. Teknik Merebus (Boiling)
    Suatu cara mengolah materi kuliner dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang dipakai di antaranya berupa air, kaldu, dan susu.
b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
    Cara memasak materi kuliner dalam materi cair sebatas menutupi materi kuliner yang direbus dengan api kecil di bawah (titik didih 92º - 96º C). Bahan kuliner yang dipakai biasanya berupa materi pangan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu usang dalam memasaknya ibarat buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan.
c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
    Teknik merebus materi kuliner dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari materi yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Cara ini sama untuk menyetup materi kuliner biar aroma yang keluar menyatu dengan cairan materi kuliner dan menjadi lebih lunak.
d. Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)
    Mengolah materi kuliner dengan cara menumis bumbu lebih dahulu, dan dilanjutkan dengan merebusnya dengan sedikit cairan dengan api sedang. Penggunaan api sedang dan dalam waktu yang sedikit usang dimaksudkan biar aroma dari materi kuliner keluar dengan sempurna.
e. Teknik Mengukus (Steaming)
    Teknik memasak materi kuliner dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus materi kuliner alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu sampai mendidih dan mengeluarkan uap, gres masukkan materi kuliner pada alat pengukus. Efek dari teknik ini ialah mengakibatkan kuliner lebih lunak dan lembut, serta nilai gizi materi kuliner tidak banyak yang hilang alasannya tidak bersentuhan eksklusif dengan air.
f. Teknik Mendidih (Simmering)
    Teknik memasak materi kuliner dengan saus atau materi cair lainnya yang dididihkan dahulu, gres api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus usang sampai muncul gelembung–gelembung kecil pada permukaannya. Teknik ini biasanya dipakai untuk menciptakan kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
g. Teknik Mengetim
    Teknik memasak materi kuliner dengan memakai dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
    Teknik mengolah kuliner tanpa sumbangan materi dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering, sebagai berikut.
a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep frying)
    Cara memasak materi kuliner dengan memakai minyak/ lemak yang banyak sampai materi kuliner benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy). Teknik ini sanggup dipakai untuk banyak sekali materi kuliner termasuk buah, sayuran, daging dan unggas, serta ikan. Pada metode kering ini, alasannya dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi alasannya mengandung lemak. Kandungan vitamin biasanya lebih sedikit yang hilang.
b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow frying)
    Suatu proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar dengan materi hanya satu kali dibalik. Dengan teknik ini materi kuliner tidak akan menjadi terlalu matang, asam amino yang terdapat pada materi kuliner akan tetap, meskipun protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin B.
c. Teknik Menumis (Sauteing)
    Teknik memasak dengan memakai sedikit minyak olahan yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah. Biasanya cairan yang ditambahkan ialah saus, cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada ketika terakhir proses pemasakan. Sebelum menumis hendaknya potongan/irisan materi kuliner dipersiapkan terlebih dahulu. Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandung minyak sehat dan membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya.
d. Teknik Memanggang (Baking)
    Teknik pengolahan materi kuliner di dalam panggangan dengan panas dari segala arah tanpa memakai minyak atau air.
e. Teknik Membakar (Grilling)
    Teknik mengolah kuliner di atas lempengan besi panas (gridle) atau diatas pan dadar (teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang diperlukan untuk grill sekitar 292ºC. Grill juga
sanggup dilakukan diatas bara eksklusif dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada kuliner yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Kegosongan merupakan ciri khas dari kuliner yang di-grilled.

3. Teknik Pengolahan Pangan Lainnya
a. Menghaluskan
    Membuat materi pangan menjadi halus dengan sumbangan alat blender, parutan, maupun dengan cara diulek.
b. Mencampur
    Menyatukan materi pangan menjadi tercampur rata.
c. Menyaring/Memeras
    Membuat materi menjadi halus dengan alat penyaringan baik dari saringan kawat atau kain penyaring supaya diperoleh cairan yang jernih.
d. Tidak dimasak
    Bahan pangan ada yang sanggup dimakan mentah (raw food). Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa dimasak. Cara ini yang paling sehat alasannya kandungan vitamin, mineral, serat, dan enzim dalam sayuran dan buah tidak akan hilang. Selain teknik di atas ada teknik pengolahan yang lain ibarat teknik mengasap, mengetim, dan menyangrai. Perbedaan pada teknik dan cara atau proses pengolahan pangan di Nusantara maupun seluruh dunia mencerminkan faktor-faktor sosial, ekonomi, agama, agrikultur, dan estetika yang dianut dan yang memengaruhinya.
Untuk lebih detailnya, mari simak di link berikut ini: Macam-Macam Teknik Pengolahan Pangan Lengkap 😊

Nih Cara Menciptakan Jus Stroberi Lezat Dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, Dan Pengemasan Jus Stroberi)

Berikut ini pola tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya:
a. Bahan-Bahan Untuk Membuat Jus Stroberi
    Bahan yang dibutuhkan adalah stroberi 10 buah untuk satu gelas besar, sereal, susu cair secukupnya, gula dicairkan secukupnya, es kerikil dan kismis.
Berikut ini pola tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Nih Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)

b. Alat-Alat Untuk Membuat Jus Stroberi
    Alat yang dibutuhkan mencakup blender, alat press tutup gelas plastik, gelas plastik, sedotan, dan gelas beling sebagai wadah saji (jika disajikan).
Berikut ini pola tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Nih Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)

c. Proses Pembuatan Jus Stroberi
Berikut ini pola tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Nih Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)
  1. Buang tangkai stroberi dan basuh higienis buah stroberi dengan memakai air mengalir.
  2. Masukkan stroberi dan bubuk sereal ke dalam wadah blender.
  3. Tambahkan susu dan gula cair ke dalam wadah blender tersebut.
  4. Masukkan es kerikil ke dalam wadah blender tersebut.
  5. Nyalakan mesin dengan menekan tombol dan blender sampai semua materi tercampur sempurna.


d. Penyajian/Pengemasan Jus Stroberi
Berikut ini pola tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Nih Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)
  1. Untuk penyajian, tempatkan pada gelas yang unik dan beri garnis atau hiasan buah stroberi di lisan gelas. Siapkan es kerikil di piring kecil kalau ingin dinikmati dalam bentuk dingin.
  2. Untuk pengemasan, tuanglah ke dalam gelas plastik dan taburi dengan kismis sebagai topping/garnis biar menarik dan menambah rasa.
  3. Letakkan pada alat press tutup gelas plastik dan press dengan menarik tuas alat tersebut.
  4. Lengkapi kemasan jus stroberi dengan sedotan.


e. Penyajian dan Kemasan yang Baik
    Penyajian ataupun kemasan merupakan tahap simpulan dari proses pembuatan produk olahan pangan. Penyajian/pengemasan memegang peranan penting dalam proses produksi pengolahan pangan karena
akan menjadi daya tarik orang untuk memakannya atau konsumen untuk membelinya. Wadah penyajian dipakai kalau kita makan di daerah penjualan. Penggunaan wadah kemasan biasanya untuk kuliner yang dibawa pulang oleh pembeli. Penyajian/pengemasan produk pangan telah dilakukan semenjak masa lampau. Biasanya, minuman tradisional tertentu disajikan atau dikemas dengan memakai buah itu sendiri, menyerupai minuman air nira dalam buluh bambu.
    Seiring kemajuan zaman, teknologi, dan kebutuhan manusia, produk kemasan pun berkembang terus-menerus. Kecanggihan teknologi pengolahan pangan, pengemasan, dan penyimpanan secara tidak pribadi sebagian memang menguntungkan konsumen. Sekarang materi kemasan yang umum dipakai terbuat dari kertas, kaca/gelas, plastik atau materi polimer menyerupai polietilen (PE), polipropilen (PP) serta kemasan yang sanggup terurai secara biologis atau biodegradasi (biodegradable packaging). Meskipun begitu, tidak semua perpaduan kemasan tradisional ditinggalkan. Ada beberapa produk pangan memakai kombinasi kemasan, adalah kemasan tradisional dan kemasan masa kini. Tidak semua materi sanggup dipakai sebagai wadah penyajian atau kemasan pangan olahan. Ada kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai berikut.
  1. Bahan kemasan/wadah penyajian tidak berbau sehingga tidak mensugesti atau mengubah rasa dari produk pangan olahan.
  2. Bahan kemasan/wadah penyajian mempunyai kekuatan sebagai daerah produk pangan olahan.
  3. Bahan kemasan/wadah penyajian gampang didapat.
  4. Bahan kemasan/wadah penyajian kondusif bagi kesehatan dan bersih.

Adapun daerah penyajian ataupun kemasan untuk kuliner dan minuman yang biasa dipakai masyarakat terbuat dari kertas, plastik, ataupun styrofoam, sedangkan wadah penyajian umumnya berbahan gelas beling menyerupai gambar berikut ini.
Berikut ini pola tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Nih Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)
Selain menawarkan manfaat sebagai wadah penyajian kemasan dan penyajian, juga bekerjasama dengan cara menampilkan produk/hasil olahan pangan dalam bentuk menarik. Bentuk yang menarik akan menambah selera dikala menyantapnya atau tertarik untuk membeli produk olahan pangan tersebut. Banyak penjual kuliner atau restoran yang menawarkan tampilan unik, eksotis, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. Eksplorasi penggunaan materi penyajian menu pun sangat variatif sekali. Ada yang memakai gerabah ataupun batok kelapa yang didesain menjadi gelas cantik. Ada yang membuat kemasan dengan modifkasi bahan, menyerupai plastik dan kertas. Oleh alasannya itu, dikala ini bisnis kemasan dan wadah penyajian mempunyai prospek menguntungkan. Kreativitas kita sangat dibutuhkan untuk sanggup membuat wadah penyajian maupun kemasan. (Sumber ref: Buku Prakarya)
Berikut ini pola tahapan pembuatan minuman jus stroberi sampai proses penyajiannya Nih Cara Membuat Jus Stroberi Enak dan Cara Penyajiannya (Bahan, Alat, Proses Pembuatan, dan Pengemasan Jus Stroberi)

Nih Cara Menciptakan Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)

1) Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah
  • Membeli buah-buahan dan materi lainnya di pasar. Pilih buah yang masih segar.
  • Mencuci peralatan yang diperlukan sebelum digunakan.
  • Mempersiapkan bahan: buah (sudah dikupas dan dicuci) dan gula jawa (sudah dicairkan) biar pembuatan rujak lebih cepat.

2) Bahan-Bahan Untuk Membuat Rujak Buah
Bahan Rujak Buah
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Nih Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
Bahan buah untuk rujak ulek: 
  • jeruk bali
  • nanas
  • bengkuang
  • jambu air
  • kedondong
  • pepaya
Bahan-bahan diatas hanyalah sebuah contoh, kita juga sanggup memakai buah yang lainnya sesuai selera.

Bahan Bumbu Ulek Gula Jawa Kacang
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Nih Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
Bahan bumbu ulek gula jawa kacang untuk rujak buah: 
  • pisang batu
  • garam
  • terasi
  • cabai rawit
  • kacang tanah
  • gula jawa
  • air.


3) Alat Untuk Membuat Rujak Buah
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Nih Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
  • Pisau
  • Cobek
  • Kertas coklat
  • Kantong plastik

4) Proses Pembuatan Rujak Buah
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Nih Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
  • Kupas semua buah.
  • Hasil kupasan buah disimpan dengan rapi setelah dicuci bersih.
  • Gula jawa dikentalkan dengan air.
  • Kacang tanah digoreng.

5) Proses Pembuatan Bumbu Gula Jawa Kacang Ulek untuk Rujak Buah\
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Nih Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
Haluskan bumbu satu per satu:
  • Pisang batu;
  • Terasi, garam, cabe dan gula jawa cair ulek hingga halus;
  • Kacang tanah goreng jangan diulek terlalu halus biar ada rasa sensasi dikala memakannya;
  • Ulek seluruh materi bumbu hingga menyatu.

6) Proses Pemotongan Buah
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Nih Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
Iris buah satu per satu:
  • Bengkuang dan mangga;
  • Nanas dan kedondong;
  • Pepaya, jambu air, dan jeruk bali

7) Penyajian dan Pengemasan
Penyajian Rujak Buah dengan Bumbu Ulek Gula Jawa Kacang
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Nih Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
  • Rujak disajikan terpisah dari bumbunya.
  • Rujak disajikan dengan disiram bumbu gula jawa.

Pengemasan Rujak Buah dengan Bumbu Ulek Gula Jawa Kacang
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Nih Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)
  • Siapkan kantong plastik kecil.
  • Masukkan bumbu gula jawa ke dalam kantong plastik dan ikat dengan rapi bumbu gula jawa rujak ulek.
  • Siapkan kertas pembungkus berwarna coklat, bentuklah wadah dan tuangkan buah rujak potong ke dalamnya.
  • Lipat dengan rapi, bungkus, dan ikat dengan karet.

(Sumber referensi: Buku Prakarya)
Di negara-negara Barat, ada juga makanan yang disiram dengan bumbu atau saus menyerupai rujak dan gado-gado. Masyarakat mengenalnya dengan sebutan “salad”. Salad merupakan makanan yang mengandung gizi lengkap sebab terbuat dari aneka buah dan sayuran dengan disiram saus yang mengandung protein dan lemak tinggi.

Hal yang penting harus diperhatikan dalam menciptakan karya pengolahan ialah tahapan/proses pembuatannya. Mengapa? Agar sanggup dihasilkan karya pengolahan yang sesuai kegunaan, nyaman dalam rasa, sempurna dalam pengolahan, mempunyai nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, dan
kondusif bagi kehidupan manusia
    Dalam merencanakan pembuatan karya pengolahan harus diperhatikan apa hal-hal pokok yang ditugaskan, kemudian merencanakan pembuatannya. Perencanaan pembuatannya dengan menghentikan beberapa pilihan rancangan yang timbul dalam pikiranmu. Tuangkan semua pikiran kreatifmu yang berkaitan dengan hal pokok yang ditugaskan dalam bentuk desain rancangan kerja secara tertulis, sanggup berupa gambar ataupun skema. Tetapkan hal apa yang akan dibuat, kemudian buatlah planning kerja pembuatan pengolahan secara lengkap sesuai tahapan pembuatan karya. Dalam pembuatan pengolahan hendaknya perlu memperhatikan keamanan dan kebersihan dalam bekerja serta keindahan dalam pengemasan maupun penyajian. Hal ini dimaksudkan biar sanggup menarik bagi konsumen. 
Agar suatu produk pengolahan berhasil dengan baik perlu memperhatikan tahapan/proses pembuatan pengolahan pangan sebagai berikut.
 Hal Yang Perlu di Persiapkan Untuk Membuat Rujak Buah Nih Cara Membuat Rujak Buah (Bahan, Alat, Proses Pembuatan Rujak Buah Lengkap)