Showing posts sorted by relevance for query nilai-nilai-peninggalan-budaya-masa. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query nilai-nilai-peninggalan-budaya-masa. Sort by date Show all posts

Nih Nilai-Nilai Peninggalan Budaya Era Prasejarah Indonesia

1. Mengenal Astronomi
    Pengetahuan wacana astronomi sangat penting dalam kehidupan mereka terutama pada ketika berlayar waktu malam hari. Astronomi juga, penting artinya dalam menentukan isu terkini untuk keperluan
pertanian.
2. Mengatur Masyarakat
    Dalam kehidupan kelompok masyarakat yang sudah menetap diharapkan adanya aturan-aturan dalam masyarakat. Pada masyarakat dari desa-desa kuno di Indonesia telah mempunyai hukum kehidupan yang demokratis. Hal ini sanggup ditunjukkan dalam musyawarah dan mufakat menentukan seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang dipilih itu diharapkan sanggup melindungi masyarakat dari gangguan masyarakat luar maupun roh jahat dan sanggup mengatur masyarakat dengan baik. Bila seorang pemimpin meninggal, makamnya dipuja oleh penduduk kawasan itu.
3. Sistem Macapat
    Sistem macapat ini merupakan salah satu butir dari 10 butir penelitian J.L.A. Brandes tentang keadaan Indonesia menjelang
berakhirnya zaman prasejarah. Sistem macapat merupakan suatu tatacara yang didasarkan pada jumlah empat dan sentra pemerintah terletak di tengah-tengah wilayah yang dikuasainya. Pada pusat pemerintahan terdapat tanah lapang (alun-alun) dan di empat penjuru terdapat bangunan-bangunan yang penting ibarat keraton, tempat pemujaan, pasar, penjara. Susunan ibarat itu masih banyak ditemukan pada kota-kota lama.
4. Kesenian Wayang
    Munculnya kesenian wayang berpangkal pada pemujaan roh nenek moyang. Jenis wayang yang dipertunjukkan ialah wayang kulit, wayang orang dan wayang golek (boneka). Cerita dalam
pertunjukkan wayang mengambil tema wacana kehidupan pada masa itu dan sesudah menerima efek bangsa Hindu muncul kisah Mahabarata dan Ramayana.
5. Seni Gamelan
    Seni gamelan dipakai untuk mengiringi pertunjukkan wayang dan sanggup mengiringi pelaksanaan upacara.
6. Seni Membatik
    Seni membatik merupakan kerajinan untuk menghiasi kain dengan memakai alat yang disebut canting. Hiasan gambar yang diambil sebagian besar berasal dari alam lingkungan tempat tinggalnya. Di samping itu ada seni menenun dengan beraneka ragam corak.
7. Seni Logam
    Seni menciptakan barang-barang dari logam memakai teknik a Cire Perdue. Teknik a Cire Perdue adalah cara menciptakan barangbarang dari logam dengan terlebih dulu membentuk tempat untuk mencetak logam sesuai dengan benda yang dibutuhkan. Tempat
 
untuk mencetak logam sesuai dengan benda yang dibutuhkan.
    Tempat untuk mencetak logam itu ada yang terbuat dari batu, tanah liat, dan sebagainya. Pada tempat cetakan itu dituang logam yang sudah dicairkan dan sesudah cuek cetakan itu dipecahkan, sehingga terbentuk benda yang dibutuhkannya. Barang-barang logam yang ditemukan sebagian besar terbuat dari perunggu.
    Penemuan beraneka ragam bentuk benda-benda budaya masyarakat Indonesia dari masa prasejarah mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia di masa kini dan di masa yang akan datang. Karena pentingnya maka sebagai generasi bangsa di masa sekarang, kita patut bang-ga terhadap peninggalan-peninggalan budaya masyarakat dari masa lampau. Kita mengaguminya, betapa tinggi nilai seni budaya yang mereka miliki ketika itu walaupun teknik pembuatan masih sangat sederhana. Oleh alasannya itu, sebagai generasi penerus kita mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk memelihara dan
mempertahankan benda-benda budaya hingga kepa-da anak-cucu kita dengan seutuhnya: Benda-benda budaya itu sebagian besar disimpan pada museum-museum sejarah yang terdapat di seluruh Indonesia, juga masih ada yang terdapat dalam kandungan bumi di seluruh wilayah Indonesia yang belum berhasil diangkat.
Oleh alasannya itu, apabila kita berhasil menemukan benda-benda tersebut, maka sebaiknya kita serahkan kepada pemerintah dan untuk selanjutnya disimpan di museum-museum.

(bse sejarah oleh Hendrayana)

: Kepercayaan Animisme dan Dinamisme (Pada Masa Perundagian)

37 Pemahaman Seni Menurut Para Luar Biasa Lengkap - Seni Budayaku

Konten [Tampil]
37 Pengertian Seni Menurut Para Ahli Lengkap - Tidak ada seorangpun yang tahu niscaya kapan seni mulai dipahami manusia. Namun , apabila kita mempelajari jejak peninggalan insan masa lalu , kita sanggup mendapatkan citra , bahwa seni meningkat sejajar dengan perkembangan manusia.

Manusia senantiasa berupaya menyebarkan seni , baik mutu maupun kuantitasnya. Kualitas seni sungguh diputuskan oleh perkembangan penduduk pendukungnya. Di tengah penduduk yang berwawasan luas , akan timbul karya-karya seni yang berkualitas tinggi.

Karena kompleksitas dan kedalamannya , insan berupaya bikin batasan-batasan mengenai seni. Usaha ini dimaksudkan untuk membuat lebih mudah orang mengerti dan menilai seni. Konsep-konsep yang timbul itu sangan bervariasi sesuai dengan pengertian , penghayatan , dan persepsi seseorang terhadap seni.

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

Istilah seni secara etimologis merupakan padanan kata dari ars (Latin) , art (Inggris) , atau techne (Yunani). Istilah techne kerap disamakan dengan kemahiran atau keahlian yang tinggi dalam bikin atau bikin benda keperluan hidup sehari-hari.

Pengertian seni tersebut , setiap di saat mengalami perkembangan sejalan dengan pergantian zaman dan peradaban manusia. Beberapa pengertian seni menurut para cakap dalam maupun mancanegara yang sanggup kami ulas pada pembahasan kali ini , antara lain selaku berikut.

A. Pengertian Seni menurut Para Ahli Indonesia

Seiring perkembangan zaman timbul banyak sekali usulan yang disampaikan oleh beberapa cakap tentang pengertian seni dari sudut pandang mereka sendiri. Beberapa cakap yang berasal dari Indonesia turut menyodorkan pendapatnya mengenai pengertian seni. Beberapa usulan para cakap tentang pengertian seni tersebut antara lain selaku berikut;

1. Pengertian Seni menurut Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara , Seni merupakan perbuatan insan yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah , sehingga sanggup menggerakkan jiwa perasaan manusia. Perbuatan insan yang sanggup memunculkan perasaan indah juga sanggup dikategorikan selaku suatu seni.

Tokoh intelektual Indonesia ini menerangkan secara rincian pengertian seni yakni suatu langkah-langkah atau aktifitas perbuatan insan yang bermula dari perasaan , yang identik dengan perasaan indah ,yang  pada balasannya sanggup hingga ke jiwa dan mempunyai dampak emosional terhadap perasaan yang ditimbulkan dari menyaksikan atau mendengar suatu seni.

2. Pengertian Seni menurut Achdiat Kartamihardja
Achdiat Kartamihardja menjabarkan pengertian Seni yakni aktivitas rohani insan yang mencerminkan realitas ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya mempunyai daya untuk menghidupkan pengalaman tertentu dalam batin penerimanya.
Menurut Achdiat Kartamihardja , seni mempunyai keterikatan dengan rohani insan , seni merupakan suatu aktifitas rohani yang menggambarkan realitas sehingga menciptakan suatu karya yang nanti hasilnya sanggup memperlihatkan suatu kesan mendalam bagi penikmatnya.

3. Pengertian Seni menurut Dr. Sujoko
Pengertian Seni mempunyai cakupan yang cukup luas. Seni merupakan kemahiran dalam bikin dan melaksanakan sesuatu yang dipakai selaku perangsang pengalaman estetik yang memuaskan. Yang dimaksud kemahiran bukan cuma sekedar bikin dan melaksanakan , tetapi juga mesti memuaskan. Sedang bikin puas tidak mesti indah , sanggup juga menegangkan , mengharukan , mengenaskan , menggalakkan dan sebagainya.

4. Pengertian Seni menurut Drs. Sudarmaji
Menurut Drs. Sudarmaji , pengertian seni yakni segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan media garis , warna , tekstur , volume , dan ruang.

Drs. Darmaji beropini bahwa seni bukan cuma suatu karya , tetapi berkembang menjadi suatu manifestasi batin yang didalamnya akan membangkitkan suatu pengalaman yang mempunyai keindahan dengan menggunakan banyak sekali media , menyerupai bidang , garis , warna , tekstur , volum , dan galap terang.

5. Pengertian Seni menurut Drs. Popo Iskandar
Seni yakni hasil sebutan emosi seseorang yang ingin disampaikan/diungkapkan terhadap orang lain dan ditangani dengan kondisi sadar bermasyarakat atau berkelompok. Dengan kata lain sanggup diperjelas bahwa seni digambarkan selaku fasilitas komunikasi yang diungkapkan dalam suatu karya , sehingga sanggup memperlihatkan suatu bentuk pengalaman berupa kesadaran sosial bagi insan dalam menjalani kehidupan , baik dalam skala kelompok maupun penduduk luas.

6. Pengertian Seni menurut Drs. Suwaji Bastomi
Seni yakni aktifitas batin dan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya menghidupkan rasa haru dan takjub. Bentuk yang agung yakni pengejawantahan eksklusif inovatif yang sudah masak dan matang. Sedangkan haru yakni getaran emosi yang terjadi alasannya yakni ada rangsangan yang mempunyai pengaruh dari sesuatu yang agung. Haru yakni rasa puas yang dimulai dari simpati dan tenggang rasa , kemudian lebur menjadi kesengsem , balasannya memuncak menjadi haru.

7. Pengertian Seni menurut  Padmapusphita
Kata seni berasal dari bahasa Belanda yakni “genie” , dalam bahasa Latin yakni “genius” yang berarti kesanggupan hebat yang dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut kajian ilmu di negara Eropa , “art” atau seni bermakna artivisual yakni suatu media yang sanggup dipakai untuk melaksanakan suatu aktifitas tertentu.

8. Pengertian Seni menurut  Sartono Kartodirdjo
Menurut Sartono Kartodirdjo , seni merupakan suatu metode yang koheren alasannya yakni sanggup melakukan komunikasi secara efektif , yakni lewat satu bab seni yang sanggup memperlihatkan maksud secara universal.

9. Pengertian Seni Menurut Koentjaraningrat
Seni yakni suatu kompleks dari ide-ide , pemikiran , norma-norma , nilai-nilai , dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan langkah-langkah berpola dari insan dalam penduduk dan biasanya berwujud benda-benda hasil ciptaan manusia. Pada dasarnya seni yakni suatu inspirasi atau pemikiran yang timbul dari insan , kemudian diwujudkan atau direalisaikan dalam bentuk suatu benda yang balasannya disebut selaku karya seni. Benda-benda tersebut berasal dari suatu inspirasi , pemikiran , nilai , norma , dan hukum sesuai langkah-langkah berpola dari insan dalam menjalani kehidupanya di masyarakat.

10. Pengertian Seni Menurut Ira Ardianti , M.Sn (Dosen Seni ITB)
Menurut Ira Ardianti , pengertian seni yakni proses dan produk dalam memutuskan media , dan suatu set peraturan dalam penggunaan media tersebut , dan suatu set nilai-nilai itu sanggup memutuskan apakah yang patut dituangkan lewat ekspresi lewat media tersebut , baik berupa pemikiran , sensasi , perasaan , maupun keyakinan yang ditangani seefektif mungkin.

11. Pengertian Seni menurut  Nanang Rizali
Seni yakni manifestasi dari kebudayaan selaku hasil karya cipta insan yang meliputi seni tari , seni musik , seni rupa , seni drama , dll.

12. Pengertian Seni menurut  Yekti Herlina
Yekti Herlina beropini bahwa pengertian seni yakni media penyampaian pesan dari seniman terhadap orang lain dengan tujuan mempengaruhi pikirannya.

13. Pengertian Seni Menurut Irma Damayanti , M.Sn
Menurut Irma Damayanti , M.Sn  seni sanggup dilihat lewat intisari ekspresi dari banyak sekali kreatifitas manusia. Seni sungguh sukar untuk diterangkan , diungkapkan , dan juga sukar untuk dinilai , bahwa setiap individu artis sanggup memutuskan sendiri parameter yang menuntunnya dalam bekerja.

14. Pengertian Seni menurut  Harry Sulastianto
Menurut Harry Sulastianto , pengertian seni budaya yakni suatu keahlian dalam mengekspresikan banyak sekali ide-ide dan pemikiran estetik , tergolong dalam merealisasikan segala kesanggupan dan imajinasi persepsi atas beberapa benda , situasi , atau karya , yang sanggup mendatangkan rasa indah sehingga bisa bikin peradaban insan yang lebih maju.

15. Pengertian Seni Menurut Dra. Nuning Y. Damayanti
Dra. Nuning Y. Damayanti beropini bahwa seni pada mulanya yakni suatu proses dari diri insan , sehingga seni itu merupakan persamaan kata dari ilmu. Seni sanggup dilihat lewat intisari ekspresi dari  banyak sekali kreatifitas manusia.

16. Pengertian Seni menurut  Drs. H. Inu Kencana Syafiie , M.Si.
Menurut Inu Kencana Syafiie , Seni yakni kesanggupan dan kemahiran seseorang dalam merealisasikan cipta , rasa , dan karsa yang dimiliki yang bersangkutan dengan kiprah dan fungsinya selaku seniman.

17. Pengertain Seni Menurut Erik Ariyanto
Menurut Erik Ariyanto , seni merupakan suatu aktivitas rohani yang di refleksikan kedalam bentuk karya yang dapat menghidupkan perasaan senang dan senang orang lain yang menyaksikan maupun mendengarnya. Seni juga sanggup menghidupkan perasaan orang lain tergolong penikmatnya baik pada di saat menyaksikan ataupun di saat mendengarkan.

18. Pengertian Seni menurut  Ahmad Zaenuri
Menurut  Ahmad Zaenuri , pengertian seni yakni kerja keras seorang seniman dalam mengalihkan energi psikis dan pencapaian kepuasan yang sanggup diterima oleh dunia eksternal.

19. Pengertian Seni menurut  Nandawan L. Hasanah
Nandawan L. Hasanah beropini bahwa seni yakni suatu ekspresi yang ditunjukkan oleh insan yang mempunyai unsur keindahan , kemudian diungkapkan dalam suatu media nyata dan dapat  dicicipi oleh seluruh panca indera manusia.

20. Pengertian Seni menurut Djelantik (1999)
Seni yakni hal-hal yang diciptakan dan diwujudkan oleh insan dan sanggup memperlihatkan rasa kesenangan , kepuasan , dengan penikmatan rasa indah.

B. Pengertian Seni menurut Para Ahli Luar Negeri

Para Ahli Luar Negeri juga banyak yang memunculkan banyak sekali usulan tentang pengertian seni. Beberapa cakap yang berasal dari mancanegara yang turut menyodorkan pendapatnya mengenai pengertian seni tersebut antara lain selaku berikut;

21. Pengertian Seni menurut  G.W.F Hegel
Hegel merupakan salah satu filsuf Idealisme Jerman , Ia beropini bahwa karya seni yakni medium material sekaligus faktual. Keindahan karya seni berencana menyatakan kebenaran. Baginya kebenaran yakni “keseluruhan”. Sehubungan dengan pemikiran kebenaran yang dikemukakan oleh Hegel , karya seni yakni penyajian indrawi dari inspirasi mutlak (Geist) tingkat pertama. Dalam pemikiran Hegel inspirasi atau roh subyektif & roh obyektif senantiasa berada didalam ketegangan. Ide-ide tersebut mutlak mendamaikan ketegangan ini. Maka , selaku inspirasi mutlak tingkat pertama pada seni roh subyektif & roh obyektif didamaikan. Subyek & obyek kemudian berada didalam keharmonisan yang sempurna.

22. Pengertian Seni Menurut Alexander Baum Garton
Alexander Baum Garton beropini bahwa seni yakni segala bentuk keindahan yang mempunyai tujuan positif , untuk membuat penikmat seni merasa bahagia.

23. Pengertan Seni Menurut Schopenhauer
Schopenhauer beropini bahwa pengertian seni merupakan segala bentuk kerja keras dalam bikin bentuk-bentuk yang menggembirakan dan membahagiakan. Seni merupakan aktivitas yang menggembirakan lewat penciptaan sesuatu bentuk (karya). Sebagai teladan semisal seni musik , akan sungguh dicintai oleh siapa pun dari banyak sekali kelompok meskipun seni musik dianggap selaku suatu seni yang paling abnormal , akan tetapi senantiasa sanggup dinikmati.

24. Pengertian Seni menurut  Al-Ghazali
Al-Ghazali beropini bahwa pengertian seni yakni hasil kerja yang dilahirkan jiwa dan rasa insan , sesuai dengan fitrahnya. Seni merupakan keindahan yang mau menghubungkan seorang penikmat seni menuju perasaan senang , atas dasar keterikatan emosional dari penciptaan suatu karya seni.

25. Pengertian Seni Menurut Immanuel Kant
Pandangan Immanuel Kant , mengartikan seni selaku suatu keinginan alasannya yakni rumus-rumus tidak sanggup mengikhtiarkan kenyataan. Seni yakni keinginan yang tak terbatas , artinya suatu kesenian yakni pengancur tembok ketidakmampuan atas kekurangan realita yang ada dalam kehidupan. Seni sanggup mengandalkan majinasi sekalipun itu sulit dipercayai , akan tetapi tetap menjadi suatu karya yang sanggup dinikmati.

26. Pengertian Seni menurut Plato , Lessing , dan J.J. Rousseau (Naturalisme)
Seni pada hakikatnya yakni peniruan alam dengan segala segi-seginya. Teori ini berpendapat bahwa seni yang bagus yakni yang mendekati bentuk alam (natural).

27. Pengertian Seni menurut Thomas Munro (Amerika)
Seni yakni alat bikinan insan untuk memunculkan efek-efek psikolgis atas insan lain yang melihatnya. Efek-efek tersebut meliputi segala respon yang berwujud penelitian , imajinasi , pengenalan , yang rasional maupun emosional.

28. Pengertian Seni menurut Aristoteles
Seni yakni peniruan bentuk alam. Namun tidak sekedar itu , pencipta mesti menambahkan idenya untuk memperbesar keindahan seni melampaui alam nyatanya. Teori ini didasari oleh usulan naturalisme yang dipengaruhi oleh kesenian Yunani Kuno.

29. Pengertian Seni menurut Poul Klee
Seni bukan sekedar refleksi hal-hal yang kasat mata , bahkan lebih jauh lagi , seni juga tergolong hal-hal yang terlihat oleh alam batin/ kejiwaan. Poul Klee lebih condong menilai bahwa seni yakni hasil penuangan kehidupan batin yang mempunyai nilai estetis.

30. Pengertian Seni menurut Herbert Read
Seni yakni ekspresi. Dalam hal ini , Herbert Read lebih memprioritaskan seni dari sisi aktifitas seniman ketimbang aktifitas fisik hingga aktifitas psikologis. Penuangan hasil penelitian yang dihubungkan dengan perasaan inilah yang disebut seni oleh Read.

31. Pengertian Seni menurut Chatrin Muller
Seni merupakam sesuatu yang bermitra dengan karya cipta seseorang yang dihasilkan dari unsur rasa. Seni mempunyai kekerabatan baik dengan perasaan seseorang , dimana di saat seseorang bikin suatu karya seni maka akan terjalin kekerabatan karya yang diciptakan dengan perasaan seniman pembuatnya.

32. Pengertian Seni menurut  William A. Haviland
Menurut  William A. Haviland , seni yakni penggunaan imajinasi insan secara inovatif di dalam suatu kelompok penduduk dengan kebudayaan tertentu. Seni juga sanggup dijabarkan selaku segala sesuatu yang melibatkan aktifitas insan dalam berimajinasi dan hidup dalam suatu kelompok penduduk di suatu kebudayaan tertentu.

33. Pengertian Seni menurut Brade (1956)
Menurut Brade , pengertian seni yakni pemanfaatan akal dan nalar untuk menciptakan karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia.

34. Pengertian Seni menurut  Prof. DR. George R. Terry
George R. Terry menyodorkan pendapatnya mengenai pengertian seni , yakni selaku kekuatan eksklusif seseorang yang inovatif , ditambah dengan keahlian yang bersangkutan dalam memperlihatkan kiprah pekerjaannya.

35. Pengertian Seni menurut Parker (1964)
Parker mendefinisikan pengertian seni yakni ekspresi suatu pengalaman yang nyata dan mempunyai nilai yang berdiri sendiri yang sanggup ditangkap oleh panca indera.

36. Pengertian Seni Menurut J.J Hogman
Menurut J.J Hogman , seni mempunyai pengertian; sesuatu yang mempunyai unsur ideas , activities , dan artifact. Ideas artinya wujud seni selaku suatu yang kompleks dari ide-ide , gagasan-gagasan , nilai-nilai , norma-norma , peraturan dan sebagainya. Activities artinya suatu kompleks aktivitas serta langkah-langkah berpola dari insan dalam berkesenian. Serta artifact sanggup diartikan selaku wujud seni lewat hasil karya yang dihasilkan oleh manusia.

37. Pengertian Seni Menurut Leo Tolstoy
Pengertian seni yakni rasa yang memunculkan kembali perasaan yang pernah dialami.

Para cakap filsafat beropini bahwa pengertian seni sanggup diperluas , yakni sebagai;
  • Kemahiran melaksanakan atau bikin sesuatu untuk bikin puas pengalaman seseorang dalam menikmati keindahan.
  • Kemahiran seseorang dalam mengungkap atau mengkomunikasikan perasaannya , baik secara sosial maupun individual.
  • Kemahiran dalam menyusun , mendesain , atau mempertunjukkan suatu aktivitas yang mempunyai nilai-nilai keindahan yang bersifat subjektif.
  • Wujud suatu karya/ produk dengan kemahiran yang bagus yang ditangani oleh individu maupun kelompok.
  • Wujud utama hasil kebudayaan insan atau bangsa yang bermakna dan bernilai.
Dengan demikian seni merupakan karya insan yang diciptakan dan dilandasi oleh kemahiran untuk bikin keindahan. Sedangkan medium pengungkapnya amatlah bervariasi , mulai dari benda yang berwujud dua dan tiga dimensi (rupa) , nada bunyi (musik) , goresan pena (sastra) , gerak (tari) , gerak dan suara(drama) dan lain sebagainya.

Berbicara tentang seni biasanya berhubungan dengan keindahan. Keindahan yakni nilai estetis yang menyertai suatu karya seni. Keindahan juga sanggup dipahami selaku pengalaman estetis yang diperoleh di saat seseorang mencerap objek seni atau sanggup pula dipahami selaku suatu karya insan yang mempunyai unsur keindahan.

Tujuan Penciptaan Seni

Sepertihalnya ilmu pengetahuan kebanyakan , tujuan penciptaan karya seni amatlah banyak. Ada yang demi kepuasan eksklusif , permintaan kondisi , tujuan praktis/ hemat , ada juga yang demi kepentingan kemakmuran umat manusia. Meskipun tujuan penciptaan seni amat beragam , tetapi hakikat dari proses kreasi tersebut yakni terciptanya nilai-nilai kebaruan. Dikarenakan adanya kehendak bikin unsur kebaruan inilah suatu karya seni mempunyai makna untuk kehidupan yang lebih luas.

Secara lazim tujuan penciptaan seni , antara lain selaku berikut;
  • Ekspresi pribadi; Ungkapan emosional terdalam diwujudkan dalam banyak sekali wujud dan bentuk lewat banyak sekali media ungkap seni.
  • Aktualisasi diri; Upaya untuk membangun keberadaan diri eksklusif lewat sebutan estetis.
  • Eksperimentasi; Upaya percobaan , penelusuran , dan pembuatan banyak sekali unsur seni dengan banyak sekali macam media untuk mendapatkan orisinilitas karya pribadi.
  • Pembaharuan nilai keindahan; Upaya inovatif dalam bikin dan memunculkan hal-hal gres dalam berungkap seni.
  • Objek ekonomi; Penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera penduduk atau penikmat untuk argumentasi ekonomi , galeri seni , galeri lelang , aset kekayaan , maupun kenaikan popularitas.
  • Rekaman peristiwa; Proses penciptaan karya seni dengan argumentasi merekam suatu insiden tertentu yang menjamah dan bermakna.
  • Alat komunikasi; Upaya membangun banyak sekali gagassan atau imajinasi seniman sehingga sanggup dipahami oleh penduduk penikmatnya.
  • Terapi kejiwaan; Pengayaan jiwa bagi seniman ataupun penikmatnya sehingga mendapatkan hiburan , pelampiasan , ketenangan , maupun penyehatan rohani.
  • Perluasan wacana; Proses penciptaan/ pertunjukan/ pagelaran seni untuk memajukan apresiasi penduduk sehingga mendapat pengalaman gres dalam mengapresiasi karya seni itu.
  • Keagamaan; Seni selaku media penyampaian fatwa keagamaan , penunjang upacara adat keagamaan , ataupun selaku media pemujaan terhadap sang maha pencipta.
  • Politik; Seni selaku media/ alat penunjang kampanye , dan propaganda ideologi tertentu.
Dari beragam tujuan penciptaan karya seni di atas , sanggup ditarik kesimpulan bahwa seseorang bikin karya seni mempunyai tujuan untuk memajukan mutu kehidupan di zamannya sehingga memiliki arti penting bagi generasi berikutnya. Di banyak sekali negara , pencapaian tersebut sanggup dilihat dari datangnya karya besar di banyak sekali bidang seni menyerupai terciptanya budaya benda yang menjadi simbol perkembangan peradaban umat insan sekarang.

Sebagai media ekspresi tidak menutup kemungkinan penciptaan seni dipakai untuk tujuan negatif , menyerupai penyebarluasan pornografi , penipuan , pelecehan ataupun fitnah. Demikian pula persepsi sebagian penduduk yang menjajal meminggirkan seni dalam proses pendidikan maupun kehidupan sehari-hari semestinya sudah ditinggalkan , alasannya yakni tujuan penciptaan karya seni yakni untuk memajukan mutu hidup pada zamannya , dan bukan merusaknya.

Demikian ulasan tentang "37 Pengertian Seni Menurut Para Ahli Lengkap". postingan seni budaya menawan yang lain di situs .

;

Nih Teori Asal Undangan Masyarakat Indonesia

       Menurut KBBI 2002, ras ialah golongan masyarakat luas yang terdiri dari banyak sekali rumpun, contohnya ras Kaukasoid yang menurunkan beberapa rumpun-bangsa. Rumpun ialah golongan besar dari bangsa-bangsa yang sama asalnya, contohnya rumpun Melayu. Bangsa ialah kumpulan insan yang biasa terikat alasannya ialah kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum dan menempati wilayah tertentu, contohnya India, Cina, atau Indonesia yang terdiri atas pelbagai suku. Sedangkan suku (atau suku-bangsa) ialah kesatuan sosial yang disatukan oleh identitas kebudayaan, khususnya dari identitas bahasa, misalnya Dayak di Kalimantan atau Dani di Papua. Namun, adakalanya sebuah rumpun sanggup disebut bangsa pula, contohnya Melayu.
       Para mahir mempunyai pandangan masing-masing mengenai asalmula bangsa Indonesia. Masing-masing beropini berdasarkan sudut pandang yang berbeda. Ada mahir yang memeriksa asalusul bangsa Indonesia dari persebaran bahasa, ada pula yang melihatnya dari persebaran peninggalan artefak-artefak (bendabenda rumah tangga dari batu, tulang dan logam) atau pun fosilfosil insan purbanya. Berikut ini teori-teori para mahir tentang asal-usul masyarakat Indonesia.
        Prof. Dr. H. Kern, ilmuwan asal Belanda, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Kern beropini bahwa bahasabahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia mempunyai akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan memakai bahasa Campa. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia memakai perahu-perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, contohnya kata “kampong” yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain nama geografis, iIstilah-istilah hewan dan alat perang pun banyak kesamaannya. 

       Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa. Van Heine Geldern pun beropini tak jauh berbeda dengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia. Sedangkan, Max Muller berpendapat lebih spesifik, yaitu bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Tenggara.
       Namun, alasan Muller tak didukung oleh alasan yang jelas. Sementara itu, Willem Smith melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh orang-orang Indonesia. Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon,
bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang
berbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia. Ahli lain yang berjulukan Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro
Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu tiba ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.
       Pendapat Hogen tak jauh beda dengan pendapat Drs. Moh. Ali. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang beropini bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih berpengaruh sehingga mereka pindah ke selatan, termasuk ke Indonesia. Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri gelombang pertama ialah kebudayaan Neolitikum dengan jenis bahtera bercadik-satu, sedangkan gelombang kedua memakai bahtera bercadik-dua.
       Sementara itu Prof. Dr. Krom menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah alasannya ialah di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar ke daerah Indonesia sekitar 2.000 SM hingga 1.500 SM. Sedangkan Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian menyebar ke wilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Teori Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan bahasa Muda di India bab timur. Ahli lain, Dr. Brandes, beropini bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan Indonesia mempunyai persamaan dengan bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali; sebelah timur hingga ke tepi pantai bata Amerika. Brandes melakukan
penelitian ini menurut perbandingan bahasa.
       Sejarawan Indonesia, Prof. Mohammad Yamin, bahkan menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orang nIndonesia ialah orisinil berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia. Yamin menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia Tenggara).

       Persebaran ras, rumpun, bangsa, dan suku, selain sanggup diteliti melalui ilmu antropologi juga sanggup dilacak melalui penelitian biologis, yakni pada gen manusia. Gen merupakan bab dari kromosom yang menjadi lokasi tempat sifat-sifat keturunan (hereditas) pada makhluk hidup. Dalam gen inilah terdapat
senyawa asam yang berjulukan deoxyribo nucleic acid atau DNA. Dari penelitian terhadat zat kimia inilah para ilmuwan dapat memilih abjad dan usia insan secara genetis. Dari sinilah mereka menafsirkan ke mana sajaarah persebaran ras manusia.

(bse sejarah oleh Hendrayana)


: NILAI-NILAI PENINGGALAN BUDAYA MASA PRASEJARAH INDONESIA

Nih Tradisi Islam Nusantara (Seni Budaya Lokal Dan Tradisi Upacara Islam Di Nusantara)

Seni Budaya Lokal sebagai Bagian dari Tradisi Islam
    Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia bukan sebuah proses yang sekali jadi. Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia memerlukan tahap berliku dan waktu yang lama. Jalan berliku, rumit, dan panjang harus dilalui sampai alhasil Islam sanggup berkembang dengan pesat di Nusantara. Islam di Indonesia dalam proses perkembangaannya sanggup berinteraksi dengan masyarakat dalam banyak sekali aspek kehidupan. Misalnya, kehidupan ekonomi, ilmu pengetahuan, hukum, dan banyak sekali aspek lainnya.
    Interaksi Islam dengan masyarakat melahirkan kebudayaan dan tradisitradisi yang bernapaskan Islam. Kebudayaan sanggup diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia. Kebudayaan mempunyai arti yang luas bukan hanya terpaku pada bidang seni, tetapi banyak sekali aspek kehidupan. Kebudayaan lokal sanggup diartikan dengan kebudayaan yang bersifat lokal dan berkembang di banyak sekali tempat dalam wilayah Nusantara. Oleh lantaran bersifat lokal, kebudayaan tersebut mempunyai ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh kawasan lain. Luasnya wilayah Nusantara menjadikan budaya lokal yang berkembang di banyak sekali kawasan sangat beragam.
    Budaya lokal yang ada di banyak sekali kawasan Nusantara dalam perjalanannya akan bersentuhan dengan unsur-unsur luar. Misalnya kebudayaan animisme, dinamisme, Hindu, Buddha, dan Islam. Unsur dari luar tersebut memperlihatkan warna dan sentuhan-sentuhan pada budaya lokal. Sebagaimana kita ketahui bahwa sebelum agama Islam masuk, penduduk Nusantara mempercayai animisme dan dinamisme. Mereka menyembah pohon-pohon besar, roh nenek moyang, benda-benda tertentu yang dianggap keramat, dan beberapa benda lain. Kebiasaan tersebut semakin kental dengan masuknya agama Hindu dan Buddha ke tanah air.
    Masuknya Islam ke Nusantara menjadikan kepercayaan animisme dan dinamisme lambat laun memudar. Kebiasaan-kebiasaan tersebut mulai sirna dengan masuknya Islam yang mengajarkan bahwa hanya Allah Swt. yang berhak untuk disembah. Seiring dengan memudarnya kebiasaan-kebiasaan tersebut, Islam yang telah dipeluk oleh penduduk berinteraksi dengan kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan Islam. Dengan demikian, kebudayaan Islam merupakan kebudayaan yang bernapaskan atau memuat nilai-nilai anutan Islam.
    Aspek kebudayaan telah banyak terpengaruh oleh masuknya Islam ke Indonesia. Salah satunya ialah bidang seni. Sentuhan budaya lokal dengan Islam telah melahirkan bentuk seni gres yang mempunyai kekhasan. Beberapa seni budaya lokal yang telah ada sebelum masuknya Islam menerima efek Islam. Seni gres tersebut selain berfungsi sebagai lisan keagamaan juga sebagai lisan budaya. Ada banyak seni budaya lokal yang mendapatkan banyak efek dari Islam. Salah satu buktinya ialah gamelan di Jawa yang bunyinya berbeda dengan gamelan di Bali. Gamelan Jawa terdengar lebih pelan dan lembut. Hal ini disebabkan oleh efek Islam. Para wali yang mengembangkan Islam di Jawa mengakomodasi budaya lokal dengan sentuhan-sentuhan Islam. Gamelan di Bali dipergunakan sebagai iringan untuk persembahan kepada tuhan sehingga irama dan alunannya terdengar lebih cepat. Gamelan Jawa terdengar lebih lembut dan pelan sehingga pendengarnya sanggup bertafakur, berzikir, dan merenungi kekuasaan Allah Swt.
1. Tradisi Islam Pada Seni Arsitektur
    Bukti lain budaya lokal yang telah tersentuh oleh Islam ialah seni arsitektur. Bangunan masjid menjadi bukti akulturasi budaya lokal dengan Islam. Arsitektur masjid agung Demak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dengan model bangunan Majapahit. Model tersebut berpadu dengan bentuk rumah tradisional Jawa. Kemiripan arsitektur masjid Demak dengan model bangunan Majapahit sanggup dilihat dari bentuk atapnya. Masjid Demak tidak mempunyai kubah yang merupakan ciri tempat ibadah umat Islam. Bentuk atapnya mengadopsi bentuk bangunan peribadatan agama Hindu. Hal ini merupakan upaya untuk membumikan masjid sebagai sentra penyebaran agama Islam di tengah masyarakat Hindu. Masjid Sunan Ampel di Jawa Timur berarsitektur Jawa Kuno dengan nuansa Arab yang kental. Masjid agung Banten mempunyai atap susun lima menyerupai dengan pagoda di Cina. Sentuhan Islam terhadap seni arsitektur juga sanggup dilihat pada istana. Istana Pagaruyung, Istana Sultan Deli, Istana Kesultanan Ternate, dan Keraton Yogyakarta merupakan rujukan perpaduan budaya lokal dengan Islam. Seni rupa tidak luput dari sentuhan Islam. Contohnya ialah seni ukir. Ukiran yang ada di keraton atau masjid merupakan perpaduan budaya lokal dengan Islam. Ukiran yang ada di keraton atau masjid ada yang menggabungkan budaya lokal dengan seni kaligrafi. Kaligrafi ialah seni menulis indah berbentuk aksara Arab. Ukiran tersebut ada juga yang berbentuk simbol dan mengandung pesan anutan Islam. Bangunan masjid kudus juga menjadi bentuk dari perpaduan dari munculnya peradaban islam.
Seni Budaya Lokal sebagai Bagian dari Tradisi Islam Nih Tradisi Islam Nusantara (Seni Budaya Lokal dan Tradisi Upacara Islam di Nusantara)
Perpaduan budaya lokal dengan Islam terlihat pada arsitektur masjid Kudus.
2. Tradisi Islam Pada Seni Pertunjukan
    Sentuhan Islam juga sanggup dilihat pada seni pertunjukan. Contohnya pertunjukan wayang, pada pertunjukan wayang sanggup ditemukan sentuhan Islam di dalamnya. Wayang pada awalnya ialah peninggalan Hindu. Para wali memasukkan unsur-unsur Islam ke dalamnya. Dalam alur dongeng dikenalkan dengan jimat ”Kalimasada”. Kalimasada bekerjsama ialah kalimat syahadat, kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Swt. dan Nabi Muhammad ialah utusan-Nya. Pertunjukan wayang menjadi sarana penyebaran agama Islam. Seni tradisi Genjring di Banyumas dan sekitarnya merupakan rujukan lain kesenian Islam. Kesenian tradisi ini lebih banyak berbasis di masjid. Dalam seni tradisi Islam ini, syiiran salawat dilantunkan dengan diiringi rebana tanpa tarian. Kesenian ini memakai dasar kitab al-Barzanji. Pada ketika ini Genjring dimanfaatkan untuk mengarak khitanan.
    Salawat rodat merupakan rujukan lain kesenian Islam yang berasal dari Yogyakarta. Kesenian salawat rodat berkembang seiring dengan peringatan maulid Nabi Muhammad saw. Kesenian salawat rodat memakai syair yang ada dalam kitab al-Barzanji. Ciri khas kesenian ini ialah tarian mengiringi syair yang dilagukan dengan iringan musik rebana dinyanyikan secara bersama-sama. Tarian inilah yang disebut ”rodat”. Tarian rodat ditarikan sambil duduk. Hampir sama dengan salawat rodat, salawat maulud merupakan tradisi pembacaan salawat pada peringatan maulid Nabi Muhammad saw. Dalam perkembangannya, salawat maulud menjadi kesenian yang dibacakan dalam program khitanan, akikah, maupun program rutin yang diadakan oleh masyarakat.
Seni Budaya Lokal sebagai Bagian dari Tradisi Islam Nih Tradisi Islam Nusantara (Seni Budaya Lokal dan Tradisi Upacara Islam di Nusantara)
    Tari Angguk merupakan jenis tarian yang bernafaskan Islam. Tari Angguk dibawa oleh para mubalig penyebar agama Islam yang tiba dari wilayah Mataram, Bagelen. Disebut Angguk lantaran penarinya sering memainkan gerakan mengangguk-anggukkan kepala. Kesenian Angguk yang bercorak Islam ini mulanya berfungsi sebagai salah satu alat untuk menyiarkan agama Islam. Syair lagu-lagu tari Angguk diambil dari kitab al-Barzanji.
    Tari Seudati ialah nama tarian yang berasal dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Seudati berasal dari kata syahadat, yang berarti bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah. Tarian ini juga termasuk kategori tribal war dance atau tari perang, yang syairnya berusaha membangkitkan semangat cowok Aceh untuk bangun dan melawan penjajahan. Oleh lantaran itu, tarian ini sempat dihentikan pada zaman penjajahan Belanda. Akan tetapi, kini tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi kesenian nasional Indonesia.

Tradisi dan Upacara Adat Kesukuan Nusantara
    Upacara adat yang telah dijalankan oleh masyarakat di Nusantara banyak yang terpengaruh oleh kebudayaan lama. Sebelum kedatangan Islam penduduk Nusantara memeluk kepercayaan animisme atau dinamisme. Macam-macam upacara adat yang telah berlangsung usang di tengah masyarakat sangat beragam. Ada upacara daur ulang kehidupan menyerupai upacara kelahiran, usia dewasa, pernikahan, dan kematian. Ada juga upacara yang dilaksanakan ketika hendak menanam tanaman, membangun rumah, dan banyak sekali hajatan lainnya. Tujuan melakukan upacara tersebut hampir sama, yaitu memohon santunan dan keselamatan kepada para dewa. Hal tersebut tentu bertentangan dengan anutan Islam yang mengajarkan bahwa hanya Allah Swt. Tuhan yang harus kita sembah. 
    Setelah Islam masuk ke Nusantara dan dianut oleh masyarakat, telah mengubah kepercayaan lama. Akan tetapi, tidak semua upacara usang tersebut ditinggalkan. Ada upacara yang diubah orientasinya, tidak memohon kepada dewa, tetapi memohon kepada Allah Swt. Perubahan orientasi ini ditunjukkan dengan pembacaan doa sesuai dengan agama Islam. Berkaitan dengan peralatan upacara yang dipergunakan, ada yang tetap dipertahankan dan ada pula yang dihilangkan. Di antara upacara adat yang menerima efek Islam ialah upacara-upacara yang dilaksanakan untuk memperingati hari besar Islam. Upacara memperingati maulid Nabi Muhammad dilaksanakan secara berbeda-beda di banyak sekali daerah. Di Yogyakarta dan Surakarta upacara menyambut peringatan maulid Nabi Muhammad saw. disebut sekaten. Sekaten berasal dari kata syahadatain (dua kalimat syahadat). Upacara Sekaten pada masa para wali dijadikan sebagai sarana mengembangkan anutan Islam. Puncak upacara Sekaten ialah Grebeg Maulud. Upacara Sekaten masih berlangsung sampai sekarang.
Seni Budaya Lokal sebagai Bagian dari Tradisi Islam Nih Tradisi Islam Nusantara (Seni Budaya Lokal dan Tradisi Upacara Islam di Nusantara)
Salah satu barang yang dijual pada perayaan Sekaten ialah kinang atau kapur sirih. Barang ini mengandung lima unsur yang melambangkan lima rukun Islam, menyerupai berikut.
1. Daun sirih melambangkan dua kalimat syahadat (syahadatain). Sisi cuilan atas dan bawah daun sirih berbeda warnanya, tetapi jikalau dikunyah mempunyai rasa yang sama. Hal ini mempunyai makna bahwa mengucapkan kalimat syahadat harus dibaca lengkap, tidak boleh hanya syahadat tauhid atau syahadat rasul.
2. Injet (gamping atau kapur). Barang ini berwarna putih, melambangkan salat fardu untuk mendapatkan kesucian, sebagaimana warna putih yang bersih.
3. Gambir. Barang ini mempunyai rasa yang sangat pahit. Sedikit saja sudah cukup, melambangkan zakat yang oleh sebagian orang (terutama yang bersifat kikir/pelit) dirasa ’pahit’ lantaran harus mengeluarkan sebagian harta untuk orang lain.
4. Susur (tembakau). Barang ini tidak boleh dimakan. Tembakau melambangkan ibadah puasa (tidak boleh makan dan minum).
5. Jambe (buah pinang). Untuk mendapatkan buah pinang ini sangat sulit lantaran harus memanjat pohon pinang yang populer licin. Hal ini melambangkan ibadah haji yang memerlukan usaha yang keras dan sulit.

1. Tradisi Islam Pada Upacara Hanta Ua Pua di NTB
    Di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terdapat upacara untuk memperingati maulid Nabi Muhammad saw. Upacara yang disebut dengan Hanta Ua Pua ini dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Selain memperingati maulid Nabi Muhammad, upacara ini dimaksudkan untuk memperingati masuknya Islam ke Bima, Nusa Tenggara Barat. Upacara ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat.
Pelaksanaan upacara Hanta Ua Pua di Nusa Tenggara Barat.
2. Tradisi Islam Pada Upacara Panjang Jimat di Cirebon
    Di Cirebon terdapat upacara untuk memperingati maulid Nabi Muhammad yang disebut Panjang Jimat. Tradisi Muludan itu terdapat di Keraton Kasepuhan, Keraton Kesultanan Kanoman, dan Keraton Kacirebonan. Panjang Jimat terdiri atas dua kata, yaitu Panjang dan Jimat. Panjang berarti terus-menerus tanpa terputus. Jimat merupakan kependekan dari bahasa Jawa, yaitu siji kang dirumat atau satu yang dipelihara. Jimat yang dimaksud ialah syahadatain. Umat Islam harus berpegang pada syahadatain secara terus-menerus tanpa terputus.
3. Tradisi Islam Pada Upacara Ya Qawiyu di Jawa Tengah
    Di Klaten, Jawa Tengah, pada bulan Safar diadakan upacara Ya Qawiyu. Upacara ini oleh penduduk setempat disebut dengan Saparan. Upacara Ya Qowiyu ditandai dengan penyebaran masakan ringan cantik apem. Kue apem merupakan masakan ringan cantik berbentuk lingkaran yang terbuat dari tepung beras dengan potongan kelapa di tengahnya. Kue apem disebarkan dari menara. Konon apem berasal dari kata afwun yang berarti Allah Swt. Maha Pemaaf. Upacara Ya Qawiyu masih dilaksanakan sampai ketika ini.
4. Tradisi Islam Pada Upacara Hoyak Tabuik di Sumatera
    Di Sumatra terdapat upacara Hoyak Tabuik (Tabut). Upacara ini dilaksanakan satu tahun sekali pada setiap tanggal 10 Muharam. Upacara ini bekerjasama dengan sejarah kepahlawanan Husain bin Abi Talib, cucu Nabi Muhammad saw. Husain bin Ali bin Abi Talib wafat di Padang Karbala pada tahun 61 H. Di dalam upacara ini terkandung unsur agama, sejarah, dan kesenian. Upacara Hoyak Tabuik atau mengarak usungan (tabut) yang dilambangkan sebagai keranda mayat Imam Husain yang gugur di Padang Karbala yang dilaksanakan masyarakat. Di Padang Pariaman, Sumatra Barat dan masyarakat Bengkulu upacara Tabut dimulai dari hari pertama bulan Muharam sampai kesepuluh mempunyai kemiripan dengan yang dilakukan masyarakat Syi’ah di banyak sekali negara. Bahkan, istilah-istilah yang dipakai pun sama, menyerupai matam dan panja.
5. Tradisi Islam Pada Upacara Kekah di Sumatera Barat
    Di Minangkabau Sumatera Barat terdapat upacara Kekah (akikah). Akikah merupakan syariat agama Islam. Upacara Kekah dimaksudkan sebagai upacara syukuran atas titipan Allah Swt. berupa anak kepada kedua orang tuanya. Waktu pelaksanaannya bermacam-macam. Upacara dilaksanakan di rumah ibu si anak atau bakonya. Acara dimulai dengan pembukaan. Selanjutnya, seekor kambing disembelih, dibersihkan, dan dimasak. Acara dilanjutkan dengan doa kemudian makan bersama.
6. Tradisi Islam Pada Upacara Tamaik Kaji di Sumatera Barat
    Upacara Tamaik Kaji (khatam Al-Qur’an) terdapat di Minangkabau. Upacara ini dilaksanakan jikalau seorang anak yang telah mengaji di surau sebelumnya tamat membaca Al-Qur’an. Acara diadakan di rumah ibu si anak, surau, atau masjid tempat anak itu mengaji. Anak yang sudah khatam Al-Qur’an disuruh membaca Al-Qur’an di hadapan seluruh orang yang hadir, dilanjutkan dengan makan bersama. Acara ini biasa pula dilakukan beramairamai.
    Upacara-upacara yang disebutkan di depan hanya sebagian kecil dari upacara yang ada di Nusantara. Tiap-tiap kawasan mempunyai upacara dengan ciri khas kawasan tersebut. Sebagai generasi penerus, bagaimana kita bersikap terhadap upacara dan budaya lokal? Dalam menyikapinya kita harus berhatihati. Ada upacara yang dianggap tidak sesuai dengan syariat Islam. Akan tetapi, sehabis ditelusuri ternyata upacara tersebut pada awalnya dipergunakan oleh pendahulu untuk mengembangkan agama Islam. Membuka diri dengan budaya lokal dan mendapatkan akulturasi budaya menjadi salah satu penyebab Islam gampang diterima. Seni dan budaya merupakan sarana yang dipergunakan oleh para pendahulu untuk mengembangkan Islam. Oleh lantaran itu, kita harus berusaha untuk melestarikan seni dan budaya yang pada awalnya dipergunakan untuk mengembangkan Islam. Jika upacara tersebut telah melenceng dari anutan Islam, kita harus meluruskannya kembali.

Nih Perkembangan Seni Tari Indonesia (Seni Tari Zaman Hindu, Islam, Penjajahan, Sesudah Kemerdekaan)

Seni tari yaitu hasil verbal jiwa yang diungkapkan melalui gerak anggota badan insan yang sudah diolah secara khusus. Pengolahan gerak tari dilakukan menurut perasaan dan nilai-nilai keindahan. Jadi, gerak tari berbeda dengan gerak keseharian.
       Dalam kehidupan sehari-hari, insan sering mengungkapkan perasaan dengan gerakan. Hal ini sudah dilakukan jauh sebelum insan mengenal kebudayaan dan peradaban. Gerakan-gerakan tersebut dipakai sebagai kode atau komunikasi. Lalu, mulai kapan gerakangerakan  itu diwujudkan dalam gerakan tari?
       Jika dilihat dari gaya penampilannya, seni tari mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Perkembangan seni tari juga sanggup didasari atas kurun waktu atau tahapan zaman. Namun, sulit dipastikan kapan seni tari mulai disusun. Berikut periodisasi perkembangan karya tari yang dibagi menjadi beberapa zaman.
1. Zaman Pra-Hindu
       Karya tari pada zaman pra-Hindu merupakan sesuatu yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Pada zaman itu, masyarakat sangat yakin bahwa dengan menari bersaman akan tercapai keinginannya. Seni tari mendapat daerah sesuai dengan tingkat dogma semenjak insan hidup berkelompok. Tari dianggap sebagai kepingan dari daur kehidupan. Masyarakat percaya bahwa
sejak kelahiran hingga meninggal dunia, tari yaitu kepingan penting. Oleh sebab itu, muncullah tari upacara yang bersifat sakral dan magis.
      Pada zaman pra-Hindu, tarian dihadirkan dalam banyak sekali acara. Acara itu, di antaranya, pada ketika kelahiran anak, sebelum melaksanakan perburuan, dan sebelum bercocok tanam untuk meminta
kesuburan.
Berikut ini beberapa ciri seni tari pada zaman pra-Hindu.
a. Gerak tari sederhana, berupa hentakan-hentakan kaki dan tepukan tangan. Gerakan itu cenderung menirukan gerak-gerik hewan dan alam lingkungan.
b. Iringan tarinya berupa nyanyian dan suara-suara berpengaruh bernada tinggi. Pada ketika itu masyarakat juga sudah mengenal alat musik berupa nekara.
c. Sudah mengenal suplemen untuk busana tari. Aksesori tersebut terbuat dari bulu-bulu burung dan dedaunan.

2. Zaman Indonesia Hindu
       Seni tari pada zaman Hindu dipengaruhi oleh peradaban dan kebudayaan dari India yang dibawa oleh para pedagang. Setelah penyebaran agama Hindu dan Buddha, karya tari mengalami kemajuan pesat. Seni tari telah mempunyai standardisasi atau patokan. Hal ini terbukti dengan adanya literatur seni tari yang berjudul Natya Sastra karangan Bharata Muni. Buku itu berisi perihal unsur gerak tangan mudra yang berjumlah 64 motif.
Motif itu dibagi menjadi beberapa kepingan berikut.
a. Dua puluh empat motif mudra yang terbentuk dari satu tangan.
b. Tiga belas motif mudra yang terbentuk dari kedua tangan.
c. Dua puluh tujuh motif mudra dari hasil kombinasi kedua motif tangan.
Motif-motif yang mengandung keindahan dalam literatur tersebut juga banyak yang diambil untuk seni tari Indonesia.
      Pemerintahan pada zaman Hindu menggunakan sistem kerajaan. Oleh sebab itu, pada ketika itu muncul tari-tarian yang bernapaskan istana. Tari-tarian di istana berkembang dengan baik sebab mendapat perhatian dari para raja.
Perkembangan karya tari pada masa kerajaan Mataram Hindu ditunjukkan dengan peninggalan budaya yang berupa candi. Pada banyak sekali candi dipahat relief gerak-gerak dan alat-alat iringan tari.
Secara garis besar perkembangan seni tari pada zaman Hindu mempunyai beberapa ciri berikut.
a. Gerak-gerak tari mulai disusun secara sungguhsungguh.
b. Pertunjukan karya tari mulai difungsikan.
c. Karya tari mendapat perhatian dan proteksi dari para raja dan ningrat sehingga karya tari mempunyai nilai artistik yang tinggi. Karya tari pada masa itu disebut sebagai karya tari tradisional.
d. Tema karya tari mulai bermacam-macam sebab banyak mengambil tema dari dongeng Mahabarata, Ramayana, dan dongeng Panji.
e. Iringan karya tari juga mulai beragam. Alat musik berupa cengceng, rebab, saron, dan seruling mulai digunakan.

3. Zaman Indonesia Islam
      Seni tari yang sudah tersusun pada zaman Indonesia Hindu masih terpelihara dengan baik. Namun, seni tari juga semakin berkembang. Karya tari gres pun mulai bermunculan.
Apalagi sesudah adanya perjanjian Giyanti. Perjanjian Giyanti yaitu perjanjian yang berisi perihal penetapan pembagian kerajaan Mataram Islam menjadi dua, yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta. Perjanjian itu dilakukan pada tahun 1755.
      Selanjutnya, Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta mencari identitas diri,
antara lain, melalui karya tari yang dihasilkan. Dua kerajaan itu membuat karya tari dengan penampilan yang berbeda. Perbedaan tersebut, di antaranya, sanggup dilihat dari perilaku anggota badan dalam melaksanakan gerak tari. Perhatikan pola perilaku anggota badan dalam melaksanakan gerak tari gaya Yogyakarta dan gaya Surakarta berikut ini!

4. Zaman Penjajahan
      Pada zaman penjajahan, seni tari di dalam istana masih terpelihara dengan baik.
Namun, tari hanya dipakai untuk kepentingan upacara istana, misalnya, penyambutan tamu raja, perkawinan putri raja, penobatan putra-putri raja, dan jumenengan raja.
Hal itu berbeda dengan seni tari di kalangan rakyat biasa. Di kalangan rakyat biasa, pertunjukan karya tari hanya merupakan jenis hiburan atau tontonan pelepas lelah sesudah tamat bercocok tanam. Oleh sebab itu, seni tari pada zaman penjajahan dikatakan mengalami kemunduran. Namun, di kalangan rakyat biasa, penderitaan rakyat akhir penjajahan juga menjadi ide untuk membuat karya tari yang bertema kepahlawanan. Salah satu karya tari yang terinspirasi oleh penderitaan rakyat pada zaman penjajahan yaitu tari Prawiroguno. (seni tari Ari Subekti)

5. Zaman Setelah Kemerdekaan Sampai Sekarang
       Setelah kemerdekaan, seni tari dalam masyarakat mulai difungsikan kembali. Tarian untuk upacara adat dan upacara keagamaan kembali hidup dan berkembang. Tarian sebagai hiburan  juga memegang tugas yang cukup besar dalam masyarakat. Seni tari benar-benar mengalami
kemajuan pesat. Bahkan, bangun sekolah-sekolah seni, sehingga semakin banyak bermunculan taritarian baru.
      Koreografer-koreografer muda pun banyak bermunculan. Para koreografer yang ada pun selalu
mencoba mewujudkan pembaruan nilai artistik dan bentuk tari. Hal ini sebagai upaya menambah perbendaharaan karya tari.