Posisi awal untuk lontar martil yaitu pelontar memegang pegangan martil dengan tangan kiri, ajun menutupi jari-jari tangan kiri. Tidak ibarat pada lempar cakram ataupun tolak peluru, kaki kiri pada lontar martil berada pada posisi 0°. Lontar martil memaksimalkan untuk tetap berada di diameter bulat alasannya yaitu kaki kiri selalu menapak di tanah. Bahu pelontar berputar sekitar 15° ke kanan. Kaki dibuka dengan jarak sekitar 45 hingga 80 cm .
Putaran awal dengan posisi tubuh yang benar pada awal putaran merupakan langkah awal untuk mendapat kecepatan lontaran yang maksimal. Gerakannya mencakup lengan, batang tubuh, dan kaki. Gerakan martil berbentuk elips sempurna. Saat kedua tangan, dengan lengan lurus, bergerak dari kanan ke kiri terjadi juga perpindahan berat. Alur martil yaitu digerakkan ke kiri dan kemudian ke atas. Siku menekuk ketika martil mendekati posisi 75°. Ibu jari mengarah ke dahi, di luar pundak kanan. Di titik ini martil diambil clan diarahkan. Gerakan ini berlanjut hingga dua hingga tiga putaran awal. Martil harus selalu dalam kedaan bergerak cepat.
Putaran awal dengan posisi tubuh yang benar pada awal putaran merupakan langkah awal untuk mendapat kecepatan lontaran yang maksimal. Gerakannya mencakup lengan, batang tubuh, dan kaki. Gerakan martil berbentuk elips sempurna. Saat kedua tangan, dengan lengan lurus, bergerak dari kanan ke kiri terjadi juga perpindahan berat. Alur martil yaitu digerakkan ke kiri dan kemudian ke atas. Siku menekuk ketika martil mendekati posisi 75°. Ibu jari mengarah ke dahi, di luar pundak kanan. Di titik ini martil diambil clan diarahkan. Gerakan ini berlanjut hingga dua hingga tiga putaran awal. Martil harus selalu dalam kedaan bergerak cepat.
Putaran awal berakhir ketika tubuh terulur 90° ketika kedua kaki melekat di tanah. Gerakan ini menjadi tanda untuk memulai gerakan pertama. Pelontar mengarahkan pandangan ke arah martil sepanjang waktu ini. Pergelangan kaki kiri dikendorkan dan tumit melekat di tanah. Kaki kanan sejajar dengan kaki kiri dan sentra tekanan berada di kaki kanan.
Posisi martil pada 90° setinggi bahu, dengan lengan lurus dengan tanah dan lutut menekuk kira-kira 15°. Martil, tangan, kepala, lutut kiri dan kaki kiri berada dalam satu arah. Posisi ini dinamakan fase pinjaman ganda dan awal dari fase pinjaman tunggal. Martil bergerak cepat di posisi 90° naik ke atas.
Pelontar mempunyai dua tujuan ketika menggunakan fase pinjaman tunggal (single-support phase), yaitu:
1. mengurangi kecepatan,2. menjaga jarak.
Kesuksesan ketika melontar martil ditentukan dari gerakan tubuh pelontar yang tepat ketika melontar martil di jalurnya.
Saat tahapan pinjaman tunggal, kecepatan putaran panggul harus melebihi kecepatan putaran pundak dan martil. Untuk melakukannya, kaki kanan dimajukan ke arah jalur lontaran. Kaki kiri menyentuh tanah dan beri tekanan pada potongan samping kaki hingga mencapai sentra kaki. Gerakan melengkung ini terns dilakukan hingga hingga pada posisi melontar. Kaki kanan tidak pernah melebihi bidang kiri. Di sinilah fase kedua dimulai dan martil, tangan, lutut kanan, serta kaki kanan melaksanakan putaran (13.7e).
Dari arah pandang 90°, pastikan bahwa kaki kanan berada tepat di belakang kaki kiri. Ini yaitu posisi ideal, dinamakan under-turning (putaran ke dalam). Posisi kaki juga dapat sejajar. Posisi yang paling jelek yaitu ketika kaki kanan berada di depan kaki kiri. Posisi ini dinamakan overturning (putaran keluar/ terbalik). Patokan hitungan putaran yaitu gerakan kaki kanan. Titik tertinggi dari martil yaitu posisi 180°. jumlah putaran dapat tiga atau empat kali. Saat melaksanakan putaran keempat, awali dengan putaran jari kaki. Dalam setiap putaran, sudut lontaran akan meningkat ketika jumlah jarak tiap-tiap putaran menurun. Gerakan terakhir tidak berbeda dengan putaran-putaran sebelumnya, hanya lutut membentuk posisi 90°.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon