Nih Cerita Dakwah Dan Misi Dakwah Nabi Muhammad Saw Di Mekah (610-622 M)

Share:
     Diturunkan wahyu pertama surah Al-Alaq [96] : 1-5, di Gua Hira, lalu diiringi turunnya surah Al-Muddassir [74] : 1-7. Dengan bencana turunnya kedua ayat ini, Nabi Muhammad saw. amat bersyukur dan berbesar hati atas karunia Allah itu. Karena dengan wahyu itu, ia memperoleh pedoman untuk memimpin umat.
Misi dakwah Rasulullah SAW di Mekah yaitu:
1) meluruskan iktikad kepada Allah swt., yang pada dikala itu kaum Jahiliyah di Mekah menyembah berhala, terdapat 360 buah berhala di sekitar kakbah.
2) meletakkan landasan aturan Allah swt., yang pada dikala itu aturan yang mereka terapkan ialah aturan rimba. Siapa yang besar lengan berkuasa merekalah yang menang.
3) mempersatukan umat yang terpecah belah, bermusuhan, dalam panji agama Islam. Yang padasaatitu, peperanganantarkaum, antarkabilah, danantarsuku
sering terjadi. Bahkan, ada yang berlangsung hingga puluhan tahun.
4) memperbaiki akhlaq mulia, yang pada dikala itu bangsa Arab Jahiliyah bahagia melaksanakan kebiasaan-kebiasaan buruk, menyerupai berfoya-foya, berjudi, meminum arak, berzina, dan memperbudak manusia.
5) mengangkat kembali derajat perempuan ikut bermasyarakat bersama laki-laki, yang pada dikala Arab Jahiliyah para wanitanya sangat menderita.

     Beliau mendapatkan pengangkatan sebagai Rasul dan mendapatkan kiprah dakwah. Dakwah yang pertama disampaikan kepada keluarga sendiri, kaum kerabat, kemudian kepada orang lain yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Dalam waktu singkat, keluarga nabi (ahlul bait) masuk Islam di antaranya, Siti Khadijah, Zaid bin Haritsah (anak angkat Nabi Muhammad saw.), dan Ali bin Abu Talib. Kemudian, kerabat dekatnya, yakni Abu Bakar Ashidiq. Abu Bakar Ashidiq ialah orang kaya di Mekah. Melalui tangan Abu Bakar, beberapa orang masuk Islam yang biasa disebut AsabiquunalAwwaluun (orang-orang yang pertama masuk Islam), seperti: Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas, Arqam bin Abi Arqam, Abdurahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, dan Said bin Zaid. Kemudian, Allah menyuruh Nabi berdakwah secara terbuka dan terangterangan sebagaimana firman Allah:
Artinya:
Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik. (Surah Al-Hijr [15] : 94)
    Rasulullah saw. dan sahabatnya melaksanakan dakwah secara berkelompok untuk memberikan Islam. Dakwah Rasulullah saw. tersebut diketahui oleh orang-orang Quraisy. Tidak sedikit yang simpati terhadap dakwah Rasulullah dan kemudian memeluk Islam. Akan tetapi, banyak juga yang membencinya. Termasuk, paman Nabi sendiri, yaitu Abu Lahab.
     Rasulullah saw. memberikan dakwah bukan dengan cara kekerasan melainkan dengan cara yang santun, lemah lembut, hikmat, dan bijaksana. Selain dakwah dengan lisan, Rasulullah saw. juga banyak melaksanakan dakwah dengan perbuatan yang baik dan terpuji.
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan nasihat dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu. Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk. (Surah An-Nahl [16] : 125) 
      Sebagian besar masyarakat Mekah menentang dan memerangi dakwah Rasulullah. Bahkan, Rasulullah dan para sahabatnya mengalami berbagai hinaan, gangguan, dansiksaandari kafirQuraisy. SahabatNabi yang mengalami siksaan, menyerupai Mu’az bin Yassir dan Bilal bin Rabbah. Akan tetapi, siksaan tersebut mereka tahan dengan sabar dan mereka tetap mengucapkan takbir kepada Allah swt..
Akhirnya, Nabi Muhammad saw. memerintahkan kaum Muslimin untuk berhijrah ke negeri lain. Hijrah pertama ke negeri Habsyi (Afrika), kemudian ke Yastrib (Madinah). (PAI Rahmat Hidayat)
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon