Nih Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasulullah (Kisah Diangkatnya Muhammad Menjadi Rasulullah)

Share:
     Ketika beristrikan Khadijah, Muhammad sering mengasingkan diri atau ber-tahanus di Gua Hira yang terletak di kaki Jabal Nur, kira-kira 5 km sebelahTimur kota Mekah. Hal tersebut berlangsung cukup lama, ialah 5 tahun. Di sana, dia munajat atau memohon kepada Allah swt. semoga diberi bimbingan dan pertunjuk jalan yang benar.
     Dalam persemediannya di Gua Hira pada umur 40 tahun, atau pada malam 17 bulan rahmat 611 M bertepatan tanggal 6 Agustus 610 M, malaikat Jibril datang menemui beliau, menyodorkan selembar kain bersulamkan tulisan-tulisan. Lalu, disuruhnya Muhammad membaca goresan pena itu. Ketika itu, Muhammad menyatakan bahwa ia tidak sanggup membaca. Dipeluknyalah Muhammad dengan akrab hingga sesak nafasnya. Kemudian, dilepaskan dan disuruhnya lagi membaca. Muhammad pun menjawab: “Aku tidak sanggup membaca”. Kembali, Muhammad dipeluknya lagi. Lalu, dilepaskan dan disuruhnya lagi untuk membaca. Hal ini berulang tiga kali. Setelah itu, barulah diajarkan oleh malaikat Jibril wahyu yang pertama, yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah membuat insan dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan insan apa yang tidak diketahuinya” (Surah Al-Alaq [96] : 1-5)

     Setelah itu, disampaikanlah info bahwa Muhammad telah diangkat oleh Allah menjadi Rasul atau utusan kepada manusia. Lalu, Jibril pun keluar dan menghilang. Kejadian yang tidak diduga-duga ini menjadikan Muhammad jadi gugup dan takut. Dikemasinya barang-barangnya. Dalam ketakutan, ia segerapulang. Sesampainya di rumah, ia masih dalam cemas dan menggigil bagai orang kedinginan dan minta diselimuti oleh istrinya, Khadijah.
     Melihat insiden itu, Khadijah menjadi cemas dan sesudah suasana agak reda, dinyatakanlah apa yang telah terjadi. Mendengar kisah suaminya, Khadijah berusaha menghiburnya dan menyatakan bahwa yang tiba itu tidak lain melainkan roh suci. Katanya roh-roh itu hanya datang kepada para nabi. Muhammad dibawa oleh Khadijah kepada saudara sepupunya bernama Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Kristen yang mahir dalam masalah kitab-kitab suci. Tatkala diceritakan oleh Muhammad apa yang telah terjadi, Waraqah pun menepukan tangannya, dengan berkata: “Inilah dia Namus (nama malaikat Jibril dalam Taurat dan Alkitab yang pernah tiba kepada Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan lain-lain). Sebenarnyalah kamu telah diangkat menjadi Rasul, tetapi tentulah pula akan dimusuhi dan diusir oleh orang-orang Quraisy.”
     Muhammad pada mulanya telah menaruh impian besar, tetapi kembali terkejut. Lalu, dia bertanya : Betulkah saya akan diusir, dan mengapa saya diusir? Waraqah membuktikan bahwa demikianlah halnya nasib nabi-nabi dan rasul-rasul sejak dahulu. Mereka selalu menerima tantangan dan penganiayaan dari kaumnya. Waraqah juga berjanji bahwa jikalau tiba saatnya nanti, sedang ia masih hidup, pasti ia akan menjadi pembela dan pengikut Muhammad yang setia.

Tahukah Kamu?
      Peristiwa turunnya wahyu yang pertama itu dikenal dengan “Nuzulul Qur’an,” artinya hari permulaan
turunnya Kitab Suci Al-Qur’an. Nuzulul Qur’an pun diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia. Sebagaimana kenyataan bagi kita bahwa insiden itu sama waktunya dengan pengangkatan Muhammad sebagai Rasul.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon