Cara Membuat Catatan Kaki
Sesuai dengan namanya, catatan kaki (footnote) ditempatkan pada kaki halaman.Catatan ini menyajikan informasi singkat mengenai pernyataan yang ada pada halaman kawasan cacatan kaki dibuat. Dalam pembuatan catatan kaki ada beberapa istilah yang digunakan, ibarat ibid. (ibidem, artinya sama dengan di atas), op. cit. (opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dan loc. cit. (loco citato, artinya pada kawasan yang telah dikutip). Perhatikan contoh catatan kaki pada halaman 68 berikut! Pada halaman 68 tersebut, pada badan tulisan, terdapat bab yang diberi angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Angka-angka tersebut ditulis setengah spasi ke atas.
Contoh catatan kaki:
———————
1Gatut Murniatmo (ed.), Pembinaan Disiplin di Lingkungan Masyarakat Kota Yogyakarta, Depdikbud, Jakarta, 1995, hal. 159 – 160.
2John Dewey, How to Think, Henry Regency Co.,Chicago, 1974, p. 74.
3BP3K, Strategi Pengembangan Kekuatan Penalaran, Dep. P dan K., Jakarta, 1997.
4Ibid. hal. 15.
5John Dewey, loc. cit., p.18.
6John Dewey, op.cit.
Cara Menyusun Daftar Pustaka
Semua buku yang dipakai sebagai pola karya tulis harus disusun dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Daftar ini disusun berdasarkan urutan aksara pengarang sehabis namanya dibalik (kecuali nama Cina). Gelar akademik ditanggalkan. Perhatikan contoh berikut!
Mr. Sutan Takdir Alisjahbana --> Alisjahbana, Sutan Takdir
Dr. Sun Yat Sen -->Sun, Yat Sen
Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri --> Hardjasoemantri, Koesnadi
Asmi Wuryani, Am.Pd. dan Drs. Sunardi --> Wuryani, Asmi dan Sunardi
Drs. M. Basiran, Drs. Suharto, dan Drs. Sunardi -->Basiran, M., dkk.
Setelah dibalik, nama-nama tersebut disusun secara alfabetis, berdasarkan urutan abjad. Selanjutnya di belakang nama pengarang, dituliskan tahun terbit buku, judul buku, kota kawasan buku diterbitkan, dan nama penerbit. Perhatikan contoh berikut! Seorang penulis memakai empat buku acuan, yaitu
– Pembangunan dan Pemerataan di Indonesia di Masa Orde Baru karangan H.W Arndt terbitan LP3ES, Jakarta, tahun 1987.
– Potensi Desa dalam Jelajah Agropolitics karangan Sjamsoe’oed Sadjad terbitan IPB Press 2005.
– Ekonomi goresan pena Paul A. Samuelson terbitan Erlangga, Jakarta, tahun 1990.
– Ekonomi Pancasila: Gagasan dan Kemungkinan goresan pena Mubyarto, terbitan LP3ES, tahun 1990.
Cara menciptakan Daftar pustaka yang disusun berdasarkan buku pola di atas tampak sebagai berikut.
Daftar Pustaka
Arndt, H.W. 1987. Pembangunan dan Pemerataan di Indonesia di Masa Orde Baru. Jakarta: LP3ES.
Mubyarto. 1990. Ekonomi Pancasila: Gagasan dan Kemungkinan. Jakarta: LP3ES.
Sadjad, Sjamsoe’oed. 2005. Potensi Desa dalam Jelajah Agropolitics. Bogor: IPB Press.
Samuelson, Paul A. 1990. Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Perhatikan pula format paragrafnya, penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring,
pemakaian tanda titik (.), dan pemakaian tanda titik dua (:)!
Semoga bahasan mengenai cara menciptakan catatan kaki dan cara menciptakan daftar pustaka bermanfaat :)
Sesuai dengan namanya, catatan kaki (footnote) ditempatkan pada kaki halaman.Catatan ini menyajikan informasi singkat mengenai pernyataan yang ada pada halaman kawasan cacatan kaki dibuat. Dalam pembuatan catatan kaki ada beberapa istilah yang digunakan, ibarat ibid. (ibidem, artinya sama dengan di atas), op. cit. (opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dan loc. cit. (loco citato, artinya pada kawasan yang telah dikutip). Perhatikan contoh catatan kaki pada halaman 68 berikut! Pada halaman 68 tersebut, pada badan tulisan, terdapat bab yang diberi angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Angka-angka tersebut ditulis setengah spasi ke atas.
Contoh catatan kaki:
———————
1Gatut Murniatmo (ed.), Pembinaan Disiplin di Lingkungan Masyarakat Kota Yogyakarta, Depdikbud, Jakarta, 1995, hal. 159 – 160.
2John Dewey, How to Think, Henry Regency Co.,Chicago, 1974, p. 74.
3BP3K, Strategi Pengembangan Kekuatan Penalaran, Dep. P dan K., Jakarta, 1997.
4Ibid. hal. 15.
5John Dewey, loc. cit., p.18.
6John Dewey, op.cit.
Semua buku yang dipakai sebagai pola karya tulis harus disusun dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Daftar ini disusun berdasarkan urutan aksara pengarang sehabis namanya dibalik (kecuali nama Cina). Gelar akademik ditanggalkan. Perhatikan contoh berikut!
Mr. Sutan Takdir Alisjahbana --> Alisjahbana, Sutan Takdir
Dr. Sun Yat Sen -->Sun, Yat Sen
Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri --> Hardjasoemantri, Koesnadi
Asmi Wuryani, Am.Pd. dan Drs. Sunardi --> Wuryani, Asmi dan Sunardi
Drs. M. Basiran, Drs. Suharto, dan Drs. Sunardi -->Basiran, M., dkk.
Setelah dibalik, nama-nama tersebut disusun secara alfabetis, berdasarkan urutan abjad. Selanjutnya di belakang nama pengarang, dituliskan tahun terbit buku, judul buku, kota kawasan buku diterbitkan, dan nama penerbit. Perhatikan contoh berikut! Seorang penulis memakai empat buku acuan, yaitu
– Pembangunan dan Pemerataan di Indonesia di Masa Orde Baru karangan H.W Arndt terbitan LP3ES, Jakarta, tahun 1987.
– Potensi Desa dalam Jelajah Agropolitics karangan Sjamsoe’oed Sadjad terbitan IPB Press 2005.
– Ekonomi goresan pena Paul A. Samuelson terbitan Erlangga, Jakarta, tahun 1990.
– Ekonomi Pancasila: Gagasan dan Kemungkinan goresan pena Mubyarto, terbitan LP3ES, tahun 1990.
Cara menciptakan Daftar pustaka yang disusun berdasarkan buku pola di atas tampak sebagai berikut.
Daftar Pustaka
Arndt, H.W. 1987. Pembangunan dan Pemerataan di Indonesia di Masa Orde Baru. Jakarta: LP3ES.
Mubyarto. 1990. Ekonomi Pancasila: Gagasan dan Kemungkinan. Jakarta: LP3ES.
Sadjad, Sjamsoe’oed. 2005. Potensi Desa dalam Jelajah Agropolitics. Bogor: IPB Press.
Samuelson, Paul A. 1990. Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Perhatikan pula format paragrafnya, penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring,
pemakaian tanda titik (.), dan pemakaian tanda titik dua (:)!
Semoga bahasan mengenai cara menciptakan catatan kaki dan cara menciptakan daftar pustaka bermanfaat :)
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon