Upacara Adab Sumatera Selatan Lengkap Penjelasannya - Seni Budayaku

Share:
Konten [Tampil]

Upacara Adat Sumatera Selatan

Masyarakat Sumatera Selatan masih melaksanakan banyak sekali aktivitas upacara susila yang berafiliasi dengan daur hidup dan berafiliasi dengan aktifitas hidup penduduk dan lingkungannya. Beberapa jenis upacara susila yang masih dijalankan oleh penduduk Sumatera Selatan antara lain selaku berikut.

A. Upacara Adat pada Waktu Kelahiran

Menyambut kelahiran bayi ialah suatu insiden yang penting bagi setiap keluarga di Palembang. Mereka akan lebih berbahagia dan bersyukur lagi bila yang lahir yakni seorang anak laki-laki. Dalam keluarga Palembang seorang lelaki ialah seorang peneger (merupakan penguat bagi keluarga tersebut) dan penegak jurai , yakni seorang penerus keturunan dan nama keluarga. Pada waktu bayi berumur tujuh hari , diadakan upacara sumbangan nama yang disebut nyookoor atau ngoonteng. Saat itu , bayi diberi nama dan disembelihkan kambing.

B. Upacara Adat Menjelang Dewasa

Seorang anak lelaki yang sudah khatam Quran (kira-kira umur 6-8 tahun) akan dikhitan/sunat. Untuk menandai bahwa seorang anak sudah khatam Quran , diadakan upacara yang meriah. Pada hari Minggu sang anak dihiasi dan diarak keliling kampung. Selanjutnya , anak tersebut dikhitan. Sehari sehabis upacara khatam Quran , anak tersebut akan dikhitan atau disunat. Anak yang dikhitan didudukkan di atas bokor kuningan yang dilapisi dengan selembar sewet semage , sedangkan untuk tetesan darahnya ditawarkan kain lain. Kemudian , seorang anak lelaki yang sudah dikhitan duduk dalam kojong untuk beristirahat.

C. Upacara Adat Perkawinan

Upacara susila perkawinan yang dibahas ini yakni upacara perkawinan dari suku Palembang. Tahapan upacara perkawinan suku Palembang selaku berikut.

1. Melamar
Keluarga kandidat mempelai lelaki mendelegasikan beberapa orang untuk melamar kandidat mempelai wanita. Rombongan ini menjinjing sangkek-sangkek yang berisi bahan-bahan mentah , seumpama gula , gandum , dan telur.

2. Mutus Kato
Pihak kandidat mempelai lelaki dan perempuan sepakat menetapkan hari , tanggal , dan tahun perkawinan.

3. Siraman
Menjelang kedua kandidat mempelai dipertemukan diadakan upacara susila yang disebut belanggir atau keramas. Upacara ini diawali dengan program mandi air kembang setaman. Terlebih dulu kedua kandidat mempelai disiram dengan air kelapa muda berwarna hijau. Penyiraman dijalankan oleh Tunggu Jero (pelaksana upacara).

4. Netak Contok
Upacara berikutnya yakni upacara Netak Contok. Dalam upacara ini terdapat rangkaian kelengkapan berupa camilan manis pasar tujuh macam , nasi kunyit , ayam panggang , dan lain-lain. Acara ini diakhiri dengan upacara Bedabung , yakni membenahi gigi kandidat pengantin putri dan memacari kuku. Hal tersebut berencana biar di saat mempelai dipersandingkan terlihat elok dan tampan.

5. Akad Nikah
Pada hari yang sudah diputuskan , kedua pengantin siap dipertemukan dengan memakai busana adat. Upacara ini didahului dengan ijab kabul. Ijab kabul dijalankan di rumah pengantin perempuan dengan disaksikan oleh seluruh sanak keluarga kedua belah pihak. Kemudian , kedua pengantin dipersandingkan di pelaminan untuk memperoleh ucapan selamat dari para undangan.

upacara perkawinan susila palembang

Pada penduduk Musi Banyu Asin sehabis upacara pernikahan yang bertempat di kediaman keluarga pihak perempuan diadakan serangkaian upacara lagi yang disebut upacara Melerai Pengantin. Upacara ini berupa program mengarak pengantin ke tempat tinggal mempelai pria. Upacara ini dimulai dengan program tukar-menukar selendang , kemudian dilanjutkan dengan kata-kata serah dan terima dari kedua belah pihak. Setibanya di rumah pengantin lelaki diadakan upacara Geluk Tajau Selukan. Dalam upacara tersebut kedua pengantin tolong-menolong memasukkan tangannya ke dalam guci yang sudah diisi beras dan uang. Siapa yang sukses menerimanya memiliki arti akan amat mayoritas berperan dalam rumah tangga.
Setelah itu , diadakan upacara Penyiraman Air Suci yang diteruskan dengan upacara Penyentuhan Tangan Pengantin Atas Besan (tempat beras). Akhirnya , program ditutup dengan program suap-suapan yang dilanjutkan dengan program Gadis Punce dalam situasi bangga , membuktikan masa remajanya sudah usai.

D. Upacara Adat Kematian

Ketika ada seorang penduduk yang meninggal , jenazahnya dirawat dan diimakamkan sesuai dengan agama yang dianutnya. Acara berkabung diadakan pada hari ke-1 , 3. 7 , 40 , dan seterusnya.

E. Upacara Adat Lain

Selain upacara daur hidup , terdapat pula upacara-upacara lain selaku berikut.

1. Upacara Seedekah Rame
Upacara Sedekah Rame ialah upacara yang dijalankan suku bangsa Lahat untuk memohon proteksi terhadap Tuhan Yang Maha Esa biar sanggup bertani dengan baik. Upacara ini terdiri atas tiga tahap dan melibatkan seluruh warga tani di wilayah tersebut.

2. Upacara Buang Jung
Upacara yang lazim dijalankan suku bangsa Sekak (laut) ini untuk memberi persembahan terhadap ilahi laut. Upacara ini dilaksanakan setahun sekali. Benda-benda persembahan ditaruh dalam suatu jung (kapal kecil) dan dilepas ke maritim lepas.

Demikian pembahasan tentang "Upacara Adat Sumatera Selatan Lengkap Penjelasannya" yang sanggup kami sajikan. postingan kebudayaan Sumatera Selatan menawan yang lain di situs .



Sumber : Selayang Pandang Sumatra Selatan : Purwati
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon