Nih Paragraf Argumentatif (Paragraf Argumentasi)

Share:
Paragraf Argumentatif dan Metode Paragraf Argumentatif
       Paragraf argumentatif yaitu paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Alasan-alasan, bukti, dan sejenisnya, dipakai penulis untuk mensugesti pembaca biar mereka menyetujui pendapat, sikap, dan keyakinannya.
       Pengembangan paragraf argumentatif dilakukan dengan kalimat-kalimat yang berisi sesuatu yang bersifat alasan-alasan biar pembaca percaya dan mendapatkan apa yang dikemukakan penulis. Kalimat-kalimat itu berisi argumentatif yang dikembangkan melalui beberapa metode, di antaranya adalah:
(1) definisi
(2) sebab-akibat
(3) keadaan
(4) persamaan
(5) perbandingan
(6) kontradiksi
(7) kesaksian dan otoritas

1.Definisi
       Argumentasi yang menggunakan genus dan definisi biasanya menguraikan goresan pena yang panjang lebar mengenai objek dan kelasnya. Tujuan menciptakan definisi yaitu untuk tetapkan genus dari objek yang dibicarakan. Penulis biasanya menciptakan definisi luas dengan menjelaskan ciri-ciri dari sebuah genus.
contoh:
                                                     Gerakan Disiplin Nasional
       Sejalan dengan perencanaan Gerakan Disiplin Nasional, warga negara dituntut meningkatkan diri dalam mematuhi peraturan perundang-undangan. Selain itu, warga negara juga harus berupaya semaksimal mungkin untuk sanggup meninggalkan/menghindari kebiasaan yang tidak menguntungkan.
Sikap demikian tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus dibina secara sadar. Disiplin nasional merupakan perilaku suatu bangsa untuk menaati tata tertib atau perilaku mental suatu bangsa yang menyatakan diri dalam tingkah laris terpola, yang mencerminkan penghargaan terhadap norma-norma yang mengatur kehidupan bersama dan secara beradab.
(Wacana tersebut menguraikan definisi Gerakan Disiplin Nasional yang ditandai dengan rasa tanggung jawab. Tujuannya yaitu biar setiap warga negara menyadari dan menjalankan tanggung jawab masing-masing demi keberhasilan Gerakan Disiplin Nasional.)

2.Sebab Akibat
       Argumen yang dikembangkan dengan lantaran akhir selalu menggunakan proses berpikir yang bercorak khusus. Proses berpikir ini menyatakan bahwa suatu lantaran tertentu akan meliputi sebuah lantaran yang sebanding.
       Pengembangan paragraf dengan cara lantaran yaitu dengan menempatkan lantaran sebagai inti dan akhir sebagai penjelasannya. Sebaliknya, dengan menempatkan akhir sebagai inti untuk memahami bahwa akhir tersebut ditimbulkan oleh sejumlah penyebab sebagai penjelasnya.
Contoh:
       Jalan Pasar Baru sangat macet dan semrawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan tersita oleh pedagang kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah memasang pagar pemisah antara jalan dan trotoar. Pagar ini berfungsi juga sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima daerah mereka diizinkan berdagang. Pemasangan ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan sehingga menjadikan kemacetan kemudian lintas.

3.Persamaan
       Argumen yang dikembangkan dengan metode persamaan biasanya mengandung suatu pernyataan mengenai kesamaan antara dua barang. Hal ini bertitik tolak dari berpikir analogis bahwa jikalau dua barang menyerupai dalam aspek-aspek tertentu, besar kemungkinan mereka menyerupai pula dalam aspek lainnya.
Contoh:
       Apabila kita perhatikan, antara majalah Asri dan majalah Laras sebetulnya tidak terdapat perbedaan. Isi kedua majalah tersebut membahas arsitektur, interior, taman, dan lingkungan. Kedua majalah ini sangat disukai masyarakat lantaran sanggup membantu mereka dalam mengenal interior, taman, dan lingkungan lebih jauh. Selain itu, keduanya juga menyediakan rubrik konsultasi yang memudahkan pembaca untuk berkonsultasi mengenai semua bahan yang disajikan.
(Jika kita perhatikan wacana tersebut, sanggup ditarik kesimpulan bahwa wacana teresebut mengandung isi perihal kesamaan antara majalah Asri dan majalah Laras. Kedua majalah tersebut memang menyajikan bahan yang sama, yaitu arsitektur, interior, taman, dan lingkungan.)

4.Perbandingan
       Dalam perbandingan tercakup pengertian bahwa salah satu dari hal yang diperbandingkan lebih kuat daripada hal lain yang menjadikan dasar perbandingan.  Argumentasi persamaan dan perbandingan mempunyai kesamaan, tetapi juga mempunyai perbedaan. Penulis yang menggunakan perbandingan ini menghadapi dua kemungkinan yang mempunyai peluang atau kepastian lebih tinggi.
       Apabila kemungkinan kedua lebih mempunyai peluang dari kemungkinan pertama, ia akan membatasi jikalau menyetujui kemungkinan pertama. Artinya dengan menyetujui kemungkinan yang pertama maka lebih niscaya lagi ia harus menyetujui kemungkinan yang kedua. Inilah pengembangan paragraf dengan cara membandingkan. Dalam hal ini, penulis berusaha mengatakan persamaan dan perbedaan antara dua hal.
Contoh:
Kepribadian
       Apabila seseorang terbiasa disiplin terhadap diri sendiri , ia juga akan disiplin terhadap peraturan
orang lain. Ia disiplin dalam melaksanakan kegiatan pribadinya. Oleh lantaran itu, ia patut menjadi
pemimpin lantaran ia disiplin pula terhadap peraturan yang telah disepakati bersama. Hal ini dipertegas pula oleh Musthafa Bisri. Beliau mengharapkan Gerakan Disiplin Nasional dimulai dari para pemimpin bangsa.

Mode Pakaian
       Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu tampil di muka umum menyerupai yang diperlukan rakyatnya. Kalau keluar kota, ia paling bahagia mengenakan pakaian yang praktis.
Ia menyenangi topi dan scarf. Lain halnya dengan Margareth Tatcher. Ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia cenderung berbelanja di daerah yang agak murah. Ia hanya menggunakan topi ke pernikahan, pemakaman, dan upacara resmi.

5.Pertentangan
       Argumentasi dengan metode kontradiksi atau kebalikan berasumsi bahwa jikalau kita memperoleh laba dari fakta atau situasi tertentu. Fakta atau situasi yang bertentangan dengan fakta dan situasi tadi akan membawa peristiwa atau malapetaka bagi kita, atau kita memperoleh kerugian lantaran berlawanan dengan situasi kini ini. Dengan kata lain, kegagalan atau ketidakpuasan selalu meliputi impian akan situasi yang berlawanan dari situasi sekarang.
Contoh:
                                          Penokohan Bahasa
       Pendapat umum menyatakan bahwa bahasa pertama seseorang kuat negatif terhadap penokohan bahasa keduanya. Bahasa pertama hanya akan merusak bahasa kedua. Akan tetapi, sebetulnya pendapat di atas tidak mutlak. Justru sebaliknya, bahasa pertama membawa imbas yang baik bagi perolehan bahasa kedua.
Bahasa pertama merupakan dasar untuk mempelajari bahasa kedua.

6.Kesaksian dan Otoritas
       Argumentasi dengan metode kesaksian biasanya penulis menggali sendiri fakta-fakta sebagai sumber, kemudian disusun sendiri untuk menjelaskan kebenaran yang nyata. Adapun argumentasi yang menggunakan otoritas biasanya diperkuat oleh pendapat atau ucapan orang lain yang mempunyai popularitas, atau seseorang yang diakui keahliannya. Argumentasi otoritas sering dipakai dalam bidang politik dan tulisan-tulisan ilmiah.
Contoh:
                                           Akibat Rokok
      Menurut Derva Lee Daris, peneliti kanker dari National Academy of Science, seorang perokok mempunyai kemungkinan 4-14% lebih tinggi terkena kanker paru-paru dibandingkan dengan bukan perokok. Kematian akhir kanker paru-paru yang terjadi lantaran kebiasan merokok sanggup mencapai 80-
90%. Selain itu, merokok juga sanggup menimbulkan berkurangnya ketajaman mata. Setiap tahun, kira-kira tiga juta orang akan mati lantaran keracunan asap rokok dan jumlah itu akan meningkat hingga 10 juta pada tahun 2000.
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon