a. Gen
Ukuran batang, bentuk daun, biji, dan bunga flora padi berbeda dengan flora kacang. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan padi dengan kacang tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Tumbuhan padi yang banyak dijumpai ternyata mempunyai banyak jenis, antara lain: IR, rojolele, mentik, dan bramo. Antar jenis yang ada tersebut mempunyai faktor genetis yang berbeda-beda pula.
Faktor genetis ini banyak dipakai dalam hal pemilihan bibit unggul.
Gen pada flora berperan pada pengaturan reaksi-reaksi kimia dalam sel (metabolisme sel). Berkait dengan gen ini, pemerhati tumbuhan budidaya menyebarkan penelitian-penelitian yang bertujuan memperoleh biji yang baik untuk bibit, contohnya berapa usang menyimpan biji, berapa usang penjemuran (pengeringan), dan suhu berapakah yang paling cocok untuk penyimpanan.
b. Hormon
Hormon merupakan zat spesifik berupa zat organik yang dihasilkan oleh suatu bab flora untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya. Hormon juga sanggup menghambat pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan. Hormon-hormon flora yang telah dikenal pada dikala ini meliputi
auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen, dan asam traumalin.
Tambahan: Auksin ditemukan Went dikala masih menjadi mahasiswa. Gelar doktor pun disandangnya.
Ia menetap di Jawa (saat itu masih jajahan Belanda) selama 5 tahun, lalu di California Institute
of Technology. Tahun 1964, ia melanjutkan penelitian gurun pasir di Desert Biology Laboratory
University of Nevada. Sang professor ini meninggal pada 1 Mei 1990.
Ukuran batang, bentuk daun, biji, dan bunga flora padi berbeda dengan flora kacang. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan padi dengan kacang tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Tumbuhan padi yang banyak dijumpai ternyata mempunyai banyak jenis, antara lain: IR, rojolele, mentik, dan bramo. Antar jenis yang ada tersebut mempunyai faktor genetis yang berbeda-beda pula.
Faktor genetis ini banyak dipakai dalam hal pemilihan bibit unggul.
Gen pada flora berperan pada pengaturan reaksi-reaksi kimia dalam sel (metabolisme sel). Berkait dengan gen ini, pemerhati tumbuhan budidaya menyebarkan penelitian-penelitian yang bertujuan memperoleh biji yang baik untuk bibit, contohnya berapa usang menyimpan biji, berapa usang penjemuran (pengeringan), dan suhu berapakah yang paling cocok untuk penyimpanan.
b. Hormon
Hormon merupakan zat spesifik berupa zat organik yang dihasilkan oleh suatu bab flora untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya. Hormon juga sanggup menghambat pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan. Hormon-hormon flora yang telah dikenal pada dikala ini meliputi
auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen, dan asam traumalin.
Tambahan: Auksin ditemukan Went dikala masih menjadi mahasiswa. Gelar doktor pun disandangnya.
Ia menetap di Jawa (saat itu masih jajahan Belanda) selama 5 tahun, lalu di California Institute
of Technology. Tahun 1964, ia melanjutkan penelitian gurun pasir di Desert Biology Laboratory
University of Nevada. Sang professor ini meninggal pada 1 Mei 1990.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon