Seorang penjelajah gunung selain dituntut harus mempunyai mental pemberani, kondisi fisik serta daya tahan badan yang prima, juga dituntut untuk mempunyai pengetahuan bertahan hidup di alam bebas untuk keselamatan dirinya. Hal ini dikarenakan banyak ancaman yang tiba dari alam menyerupai cuaca, medan yang dilalui, hewan buas, dan lain-lain.
Pada kali ini kita akan membahas pengetahuan perihal keterampilan dasar-dasar menjelajah gunung, keterampilan dasar evakuasi penjelajahan di pegunungan, dan keterampilan menjaga lingkungan yang sehat. Kegiatan-kegiatan di atas perlu kalian ketahui, pahami, dan praktikkan secara bertanggung jawab, kerja sama, toleransi, tolong-menolong, dan melaksanakan keputusan kelompok.
Kegiatan-kegiatan menjelajah gunung senantiasa akan menarik kaum muda dan sekarang kegiatan tersebut juga sudah menjadi olahraga internasional. Oleh karena itu, tidak ada selahnya jikalau kalian mengikuti kegiatan ini. Banyak manfaat yang akan kalian peroleh. Namun kegiatan ini haruslah melalui perencanaan dan persiapan yang matang.
Kegiatan penjelajahan di alam bebas (pegunungan) sanggup berjalan dengan lancar dan berlangsung secara benar, jikalau sebelumnya direncanakan dengan sebaikbaiknya.
Melalui perencanaan yang baik, diharapkan tujuan kegiatan penjelajahan sanggup tercapai dan sesuai dengan keinginan.
Hal-hal berikut harus diperhatikan ketika menyusun acara kegiatan.
1. Menentukan hari dan tanggal kegiatan.
2. Menentukan waktu atau jam pemberangkatan.
3. Menentukan start dan finis.
4. Menentukan tempat berkumpul.
5. Menentukan rute perjalanan.
6. Menentukan peralatan yang akan dibawa.
Keterampilan kegiatan teknis di gunung perlu dikuasai sebelum melaksanakan olahraga terbuka di wilayah pegunungan. Keterampilan teknis di gunung (hill craft) ialah pengetahuan pengenalan kepada perkemahan dan olahraga terbuka yang menarik
di gunung. Kegiatan menjelajah gunung meliputi:
mendaki gunung (mountaineering), menuruni tebing (rapelling/descending), mendaki/menjelajah gunung (hill walking/hiking), memanjat memakai tangan
(scrambling), merayap menaiki bukit kerikil (rock climbing), dan memanfaatkan sarana yang ada pada dinding kerikil (clean climbing).
Keterampilan teknis di gunung sanggup dipraktikkan segera sehabis kalian menguasai keterampilan berkemah (camping), penjelajahan (hiking), perjalanan dari satu pos ke pos lain (tracking), dan pengembaraan (backpacking). Backpacking adalah berjalan kaki
dengan membawa tenda dan perlengkapan ringan dalam ransel, kemudian menemukan tempat-tempat untuk menginap (di bawah tenda) di sepanjang rute perjalanan. Perjalanan dilakukan dengan tujuan untuk menikmati alam, bermaksud ilmiah, ataupun mengembangkan kegemaran. Banyak kaum muda tinggal tanpa kesulitan di pegunungan yang keras, berpadang gersang, dan berlereng landai. Selain itu, juga memperoleh pengalaman yang berharga dari medan liar yang kasar dan rute perjalanan di pegunungan yang terasing. Semua itu sanggup memperkaya pengalaman mereka namun menuntut tindakan berhati-hati yang tinggi serta persiapan yang matang.
Persyaratan paling penting bagi calon peserta kegiatan ialah kesejukan jasmani dan harus tetap bugar selama melaksanakan kegiatan itu. Berikut ini hal-hal penting yang harus kalian kuasai dan pelajari sebelum melaksanakan kegiatan penjelajahan di pegunungan.
1. Menguasai Prinsip-prinsip Dasar
Pusatkan perhatian pada hal-hal penting, seperti dapatkan sebanyak mungkin pengalaman praktik pendakian gunung dan memanjat tebing. Prinsip dasar yang harus diingat ialah kalian tidak akan berangkat seorang diri atau berdua untuk melaksanakan kegiatan itu. Umumnya berjumlah empat atau enam orang, adalah komposisi terbaik untuk suatu kelompok kecil di gunung. Seorang dari mereka diperlukan lebih berpengalaman dari yang lain dan menjadi pemimpin yang cakap.
2. Perlengkapan Perorangan
Pendaki-pendaki yang berpengalaman dan para penjelajah gunung akan memasukkan barang-barang berikut ini ke dalam daftar enam buah benda yang dianggap penting sebagai perlengkapan perorangan.
a.Peta topografi berskala daerah yang akan dijelajah.
b.Kompas, sebaiknya yang dapat dipakai untuk membidik/ menembak, bukan kompas
mainan. c. Peluit, tipe sempritan wasit.
d.Kotak makanan darurat, termasuk tablet glukosa.
e. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).
f. Baju hangat pelengkap (ekstra).
3. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilupakan
Kalian mungkin akan menjelajah kawasan kasar yang berbukit-bukit, lereng gunung, padang luas, atau melintasi pegunungan. Semua kegiatan itu merupakan proyek kegiatan alam terbuka dalam banyak sekali ekspresi dominan atau cuaca. Belajar memerhatikan cuaca sepanjang
waktu ialah kewajiban penerima kegiatan alam terbuka.
Kalian harus mempelajari pola-pola perubahan awan dan berhembusnya angin, sehingga sanggup memperkirakan keadaan cuaca untuk beberapa jam kemudian. Jangan pergi keluar bila angin berubah-ubah arah datangnya yaitu bertiup dari semua arah mata angin, hal itu menunjukan akan tiba angin ribut/topan.
4. Pengukuran Waktu Perjalanan
Peraturan Naismith ialah penuntun yang baik untuk mengukur waktu kemajuan perjalanan. Dibenarkan untuk berjalan dengan kecepatan 4 km per jam di atas medan yang berbukit-bukit dan satu jam untuk setiap 450 m pendakian, bila perlengkapan ringan
yang dibawa. Seandainya beban yang dibawa cukup banyak, maka kecepatan menjadi 1,25 kilometer per jam dan satu jam untuk setiap 300 m pendakian.
Pemimpin kelompok harus yakin bahwa semua anggota kelompok telah mengetahui dan sanggup mengirim/membuat tanda/isyarat ajakan tolong yang berlaku internasional seandainya benar-benar terjadi keadaan darurat.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon