Nih Kesejajaran Dan Aksentuasi Dalam Kalimat Efektif

Share:
Ciri kalimat efektif yaitu mempunyai kesepadanan, hemat, mempunyai kesejajaran bentuk bahasa mengandung inspirasi pokok, dan variatif. Hal itu telah kita pelajari pada pelajaran terdahulu. Masih ingat, bukan ihwal kalimat efektif? Pada bab ini kita masih mempelajari kalimat efektif tetapi dikhususkan pada kesejajaran dan penitikberatan inspirasi pokok.
1. Kesejajaran dalam kalimat
      Kesejajaran tampak dari pemakaian struktur yang sama yang disusun secara urut. Perhatikan kata-kata yang tercetak miring pada pola berikut.
– Harga BBM tidak dinaikkan, tetapi disesuaikan.
– Cara mencampur, menuang, dan memasak diterangkan dengan terang pada demo masak tersebut.
– Masalah pokok yang minta perhatian yaitu penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan SDM, penghentian praktik-praktik KKN, dan pemberantasan korupsi.
      Pada pola tersebut kata kerja dinaikkan dan diubahsuaikan mempunyai kesejajaran bentuk. Begitu pula kata kerja mencampur, menuang, dan memasak serta kata benda penciptaan, pemberdayaan, penghentian, dan pemberantasan.

2. Penekanan dalam kalimat efektif
       Kalimat umumnya menyajikan beberapa gagasan. Dari sekian gagasan itu tentu ada bab yang dianggap lebih penting dan ada yang dianggap kurang penting. Dalam bahasa lisan, bab yang dianggap penting biasanya dilafalkan tempo lambat-lambat, dengan tekanan keras, dan dengan nada tinggi.
      Dalam bahasa tulis, bab atau yang dipentingkan umumnya ditempatkan pada awal kalimat. Kecuali itu, bab yang dianggap penting itu diulang-ulang, disajikan secara logis, dibubuhi partikel pementing. Untuk menghidarkan pembaca dari kebosanan, bagianbagian itu dinyatakan dengan kalimat yang variatif. Perhatikan pola berikut!
a. Kami membicarakan hobi kaum cukup umur (yang dipentingkan: pelakunya, ditempatkan pada awal kalimat).
b. Permohonan disusun baik-baik, dimintakan persetujuan lalu dikirim via pos (urutannya logis).
c. Itu keinginan saya dan itu keinginan orang renta (yang dipentingkan: itu diulang-ulang).
d. Andalah yang bertanggung jawab, bukan saya (yang dipentingkan: Anda dibubuhi partikel pementing lah).
Advertisement
Advertisement


EmoticonEmoticon