Gaya bahasa merupakan pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis; pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu; keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra (Kamus Linguistik 2001). Gaya bahasa disebut juga majas.
Gaya bahasa yang sering dipakai sebagai berikut.
1. Gaya bahasa personifikasi
Gaya bahasa personifikasi merupakan gaya bahasa yang memperorangkan benda mati. Tumbuhan atau benda-benda lain dianggap sebagai manusia.
Contoh:
Lumpur panas itu mengamuk dan menghancurkan semua benda yang dilewatinya.
2. Gaya bahasa perumpamaan
Gaya bahasa perumpamaan merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang dianggap sama. Perbandingan itu ditandai dengan kata-kata: seperti, bagai, ibarat, laksana, umpama, danbak, se, serupa.
Contoh:
Keadaan penduduk Porong menyerupai jatuh tertimpa tangga.
3. Gaya bahasa metafora
Gaya bahasa metafora merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda secara langsung.
Contoh:
Raja siang begitu panas menciptakan masyarakat Porong semakin menderita.
4. Gaya bahasa hiperbola
Gaya bahasa hiperbola merupakan gaya bahasa perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti kejadian gotong royong dengan kata-kata yang berlebihan.
Contoh:
Anak-anak korban lumpur panas menangis menganak sungai sebab kelaparan.
5. Gaya bahasa litotes
Gaya bahasa litotes merupakan gaya bahasa perbandingan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan arti dengan kenyataan untuk merendahkan diri.
Contoh:
Perjuangan para korban lumpur panas untuk mendapat proteksi hanyalah setitik air dalam samudra luas.
Gaya bahasa yang sering dipakai sebagai berikut.
1. Gaya bahasa personifikasi
Gaya bahasa personifikasi merupakan gaya bahasa yang memperorangkan benda mati. Tumbuhan atau benda-benda lain dianggap sebagai manusia.
Contoh:
Lumpur panas itu mengamuk dan menghancurkan semua benda yang dilewatinya.
2. Gaya bahasa perumpamaan
Gaya bahasa perumpamaan merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang dianggap sama. Perbandingan itu ditandai dengan kata-kata: seperti, bagai, ibarat, laksana, umpama, danbak, se, serupa.
Contoh:
Keadaan penduduk Porong menyerupai jatuh tertimpa tangga.
3. Gaya bahasa metafora
Gaya bahasa metafora merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda secara langsung.
Contoh:
Raja siang begitu panas menciptakan masyarakat Porong semakin menderita.
4. Gaya bahasa hiperbola
Gaya bahasa hiperbola merupakan gaya bahasa perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti kejadian gotong royong dengan kata-kata yang berlebihan.
Contoh:
Anak-anak korban lumpur panas menangis menganak sungai sebab kelaparan.
5. Gaya bahasa litotes
Gaya bahasa litotes merupakan gaya bahasa perbandingan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan arti dengan kenyataan untuk merendahkan diri.
Contoh:
Perjuangan para korban lumpur panas untuk mendapat proteksi hanyalah setitik air dalam samudra luas.
Advertisement
Baca juga:
Advertisement
EmoticonEmoticon